Waspada! Kekerasan Terhadap Anak Bisa Terjadi Secara Daring, Orang Tua Diminta Bijak Awasi Penggunaan Gadget

Waspada! Kekerasan Terhadap Anak Bisa Terjadi Secara Daring, Orang Tua Diminta Bijak Awasi Penggunaan Gadget

--

RADARTASKTV.ID - Kekerasan tak hanya dilakukan secara langsung, namun potensi Kekerasan secara daring pun bisa saja terjadi, terlebih di tengah perkembangan teknologi dimana anak jaman sekarang sudah banyak yang menggunakan gawai.

Kekerasan terhadap anak di ranah digital tentu harus menjadi perhatian yang serius. Orang tua sangan perlu mempertimbangkan ulang, dan lebih bijak mengontrol anak dalam penggunaan gawai.

Disampaikan PLT Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tasikmalaya, Dindin Mohamad Syafarudin, hingga 6 Agustus 2025 terdapat 163 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, 127 kasus menimpa anak.

BACA JUGA:Jaga Semangat Kemerdekaan Dengan Lomba Masak Nasi Liwet, Hari Kemerdekaan Momentum Pererat Kebersamaan

BACA JUGA:Bupati Tekankan Pentingnya Gotong Royong Bangun Daerah, Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Berkonstribusi

Salah satu bentuk yang marak, seperti Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO), dengan jenis beragam, mulai dari pelecehan, pelanggaran privasi, perusakan reputasi, peretasan, ancaman penyebaran foto atau video pribadi, hingga child grooming.

“Sekarang tren-nya berbeda. Usia remaja bukan lagi child grooming, tetapi justru ancaman penyebaran video seksual. Jadi ada kasus anak, remaja tanggung, seolah introvert, bertemu di media sosial lalu diajak video call untuk direkam. Jika menolak memberikan uang, videonya diancam disebar,” ujar Dindin saat diwawancara, Rabu (13,8,2025) mengutip RADARTASIK.ID.

Tak main-main, dampak dari KBGO bisa membuat anak mengalami kerugian psikologis, mulai dari depresi, keterasingan sosial, bahkan sensor diri karena takut menjadi korban lebih lanjut. Kerugian ekonomi dan pembatasan mobilitas juga menjadi ancaman nyata. Perkembangan teknologi, terutama media sosial dengan beragam fitur baru nya, menjadi pintu masuk terjadinya kekerasan daring terhadap anak.

Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: