Tolak MBG, Inilah Konsep Makan Siang Siswa di Sekolah Swasta Tasikmalaya, Makanan Disajikan Masih Hangat

Lebih Sehat, Inilah Konsep Makan Siang Siswa Sekolah Swasta: Makanan yang Disajikan Dimasak di Lingkungan Sekolah--
RADARTASIKTV.ID - Di tengah polemik makan bergizi gratis yang akhir-akhir ini kerap menimbulkan keracunan massal, pemerintah mungkin dapat mencontoh sekolah-sekolah yang selama ini sudah sejak lama menerapkan makan siang bagi siswa di sekolah.
Seperti yang dilakukan oleh SMP Al Muttaqin Kota Tasikmalaya. Meski ada program MBG, namun mereka tidak menerimanya dan lebih memilih program makan siang yang telah lama dijalankan pihak sekolah.
Untuk menjaga kualitas makanan yang dimasak, pihak sekolah telah menyediakan ahli gizi. Kemudian, proses memasak dilakukan di lingkungan sekolah.
BACA JUGA:BKMM Ciamis Edukasi Jemaah Bangun Ketahanan Keluarga, Cegah Anak Perempuan Jadi Objek Kejahatan
Sehingga saat dihidangkan, menu makanan dalam kondisi masih hangat karena dimasak mulai pukul 08.00 pagi dan disajikan jam 11.00 siang. Jumlahnya pun terbatas, hanya 700 porsi untuk siswa dan guru.
Meskipun sudah berjalan 25 tahun, belum ada masalah terkait masakan yang disajikan. Bahkan para siswa pun menyukai dan mengaku tidak pernah bosan dengan menu yang dihidangkan.
Setiap hari, menu yang disajikan bervariasi, bahkan telah dikomunikasikan dan disetujui oleh para orang tua. Setiap hari para siswa makan siang bersama dengan didampingi para guru.
BACA JUGA:Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Nada dan Dakwah, Kemas Pengajian Lebih Menarik
Ternyata harga seporsi makanan di sekolah ini sama dengan program MBG, yaitu Rp15.000 per porsi. Jika ada yang tidak suka dengan salah satu menu, maka akan dikonversi dengan makanan lainnya.
"Kami sudah terbiasa dengan program makan dari sekolah, dan sejak tahun 2000 tidak pernah ada masalah. Untuk menu selalu dikonfirmasikan ke orang tua,” ungkapnya.
Meskipun dengan anggaran yang sama dengan MBG, namun mereka punya kelebihan, yaitu makanan dimasak di sekitar sekolah dan disajikan dalam kondisi masih hangat. Proses pemantauan pun lebih efektif karena ahli gizi yang disediakan hanya untuk 700 porsi.
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: