Kisah Mistis Solo Camping Dari Bukit Moko, Terdengar Langkah Orang, Saat Dilihat Ternyata....

Kisah Mistis Solo Camping Dari Bukit Moko, Terdengar Langkah Orang, Saat Dilihat Ternyata....

Sumber Foto: Listen Notes, Adam4wan--

RADAR TASIK TV - Solo Camping atau berkemah sendirian baik di hutan maupun di Gunung, kini  telah  menjadi tren di kalangan para pecinta alam di Indonesia.

Hal itu dapat dilihat dengan banyaknya dokumentasi-dokumentasi kegiatan solo camping yang dibagikan ke media sosial, salah satunya menjadi Konten Youtube.

Tak hanya dilakukan oleh para pecinta alam di Indonesia, Konten-konten video Solo Camping juga banyak di unggah oleh Pecinta Alam asal Negara luar di akun Youtube.

Dari Sekian banyak konten Solo Camping yang dibagikan di media sosial, mayoritas memang mengangkat tentang keindahan alam, atau pengalaman menyenangkan saat melakukan Solo Camping.

Solo Camping menjadi kegiatan yang dinilai lebih menyenangkan lantaran dapat memacu adrenalin, dibanding dengan melakukan Camping yang melibatkan banyak orang. 

Saat melakukan solo camping, ada beberapa situasi yang harus dihadapi sendirian, misalnya harus berani menghadapi kendala-kendala alam yang tiba-tiba datang tanpa terprediksi.

BACA JUGA:10 Tips Solo Camping Bagi Pemula, Please Jangan Modal Nekad Doang

Selain itu, melakukan Solo Camping hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki nyali besar. Karena selain harus mengatasi segala kendala sendirian, hal yang membuat orang jarang berani melakukan Solo Camping yakni saat menghadapi kejadian-kejadian mistis.

Memang tidak semua kegiatan solo camping menyisakan pengalaman yang menyenangkan, seperti cerita yang dibagikan oleh pelaku Solo Camping di Apple Podcasts dengan judul: Kisah Mistis Solo Camping Pertama Kali di Hutan Pinus. 

Cerita mistis saat Solo Camping tersebut dibagikan oleh akun Adam4wan. Dia menceritakan kejadian mistis itu terjadi saat melakukan Solo Camping di Bukit Moko, Kabupaten Bandung Barat beberapa tahun lalu. 

Pada hari selasa Bulan september 2019, dia berangkat sore hari menuju bukit Moko. Tiba di lokasi, ia kemudian mendirikan tenda di tempat yang dinilainya cukup strategis. 

Memasuki waktu Magrib, dirinya sempat naik ke puncak bukit untuk melihat lampu Kota atau Citylight. Setelah lima menit, dia memutuskan untuk turun dan melaksanakan salat magrib di sebuah Mushola yang tidak jauh dari tempatnya mendirikan tenda.

Selesai melaksanakan Salat, dia berniat kembali menuju tenda. Meski baru memasuki waktu magrib, namun suasana di sekeliling sudah gelap gulita. Untuk bisa sampai ke tenda, dia kemudian menyalakan lampu HP, dia fokus berjalan menuju tenda tanpa berani melihat situasi di sekelilinnya.

"Itu suasanya sunyi banget. Kalian percaya gak, aku hanya mengarahkan senter ke tanah, dan berjalan tanpa berani melihat ke sekeliling," ujarnya dalam Podcast tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: