Langkah Perlindungan Hutan Mangrove, Tim Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring Patroli Pantai

Langkah Perlindungan Hutan Mangrove, Tim Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring Patroli Pantai

Langkah Perlindungan Hutan Mangrove,Tim Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring Patroli Pantai - Soni--

RADAR TASIK TV - Abrasi pantai dan hutan mangruve di Kampung Dumaring sudah terjadi sejak 30 tahun terakhir.

Rata-rata abrasi yang terjadi sekitar 100 meter, dinilai mengancam kelestarian ekosistem mangrove, serta menyebabkan hilangnya habitat serta kerusakan lingkungan.

Hutan mangrove selain sebagai pencegahan abrasi, dan yang paling esensial sebagai penghasil oksigen (O2) dan penyerap gas karbondioksida.

Program kolaborasi dan konservasi mangrove Kampung Dumaring, kini hadir bersama masyarakat untuk mengurai persoalan yang terjadi.

PT Gagas Dinamiga Aksenta, sebagai perancang dan pengelola program kolaborasi dan konservasi mangrove kampung dumaring, menggaet warga lokal serta pemerintah Kampung Dumaring dan tim mangrove pantai selatan atau pansela pulau Jawa.

Program kolaborasi dan konservasi mangrove Kampung Dumaring hadir sebagai langkah perlindungan hutan mangrove, dalam upaya pelestarian alam serta membangun ekowisata mangrove. 

BACA JUGA:Kereta Api Jaladara Solo: Harga Tiket, Cara Naik, dan Rute Perjalanan

Tim program kolaborasi dan konservasi mangrove Kampung Dumaring menilai, perlindungan hutan mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir pantai sebagai habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna laut.

Dukungan demi dukungan kini kian mengalir dalam melaksanakan program kolaborasi konservasi mangrove kampung dumaring.

Pemerintahan Kampung Dumaring dan tim kolaborasi konservasi intens melakukan pemantauan kawasan hutan mangrove di sepanjang lima kilometer garis pantai Kampung Dumaring.

Hasil temuan tim di lapangan, tingkat abrasi pantai mangrove Dumaring dianggap memprihatinkan.

Sejak 30 tahun terakhir, rata-rata abrasi yang terjadi sekitar 100 meter.

Sukamsi, koordinator KPL Pansela menjelaskan bahwa abrasi pantai yang terjadi di Dumaring merupakan dampak dari berbagai faktor.

Salah satunya adalah alih fungsi lahan, konstruksi bangunan yang menjorok ke laut, dan pengaruh lain dari masyarakat sekitar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: