Warga Dan Pengelola Hutan Dumaring Dilatih Snake Awareness, Hadirkan Pemateri Dari Yayasan Sioux Indonesia

Warga Dan Pengelola Hutan Dumaring Dilatih Snake Awareness, Hadirkan Pemateri Dari Yayasan Sioux Indonesia

H:\NEWS SIAP TAYANG TAHUN 2024\FEBRUARI 2024\27 FEBRUARI 2024 - Soni--

RADAR TASIK TV - Kegiatan pelatihan snake awareness atau penyadaran pengetahuan tentang ular dilaksanakan di Obyek Wisata Taman Sungai Dumaring, Kecamatan Talisayan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur pada Selasa 20 Februari 2024 lalu. 

Tiga trainner dari yayasan Sioux Ular Indonesia, memberikan pemahaman secara luas tentang karakter, habitat dan ancaman dari bisa ular.

Ketiga trainer yakni Yuliadi, Maula Haqul Dafa dan Piery Efrianto. Mereka saling bergantian memberikan materi.

Dari penjelasan para trainer, ular dibagi menjadi empat golongan, diantaranya ular tidak berbisa, ular berbisa menengah, ular berbisa tinggi dan ular raksasa.

Salah satu trainer, Yuliadi menyampaikan, dalam empat golongan ular ini, ada tiga puluh spesies ular, yang tentunya berbeda-beda dalam penanganannya.

Untuk ular kecil, menurut Yuliadi, baik untuk ular itu berbisa atau tidak, terlebih dahulu harus diperlakukan sebagai ular yang berbisa.

Meski demikian harus tetap berhati-hati, karena ketika bertemu ular raksasa, minimal  perlu dua orang untuk menanganinya.

Jika bertemu ular berbisa di hutan, seperti king kobra atau kobra, masyarakat bisa memegang empat prinsip.

Yakni stop atau diam,  thinking, observe, dan prepare. Yang dimaksud diam, tujuannya adalah tidak melakukan langkah apapun, lebih kepada mengamati. 

Tujuannya masuk pada kategori thinking atau berpikir, agar mengidentifikasi apakah ular yang dihadapi tersebut masuk kategori ular berbisa atau tidak.

BACA JUGA:Langkah Perlindungan Hutan Mangrove, Tim Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring Patroli Pantai

Selanjutnya observe, melihat areal sekitar serta mencari tempat perlindungan.

Langkah terakhir adalah prepare atau persiapan, misalnya jika menemukan ular dan menghalangi jalan lintas, kita harus memilih jalan alternatif untuk menghindari ular trersebut.

Dalam kasus warga digigit ular berbisa tinggi, Yuliadi memberikan cara dalam menananganinya, yakni dengan teknik imobilisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: