Miris, Puluhan Ibu Hamil Di Setiawargi Kota Tasikmalaya Kekurangan Energi Kronis, Bayi Lahir Berisiko Stunting

Selasa 20-08-2024,20:00 WIB
Reporter : Nurohman
Editor : Klendi

Miris, Puluhan Ibu Hamil Di Setiawargi Kota Tasikmalaya Kekurangan Energi Kronis, Bayi Lahir Berisiko Stunting

RADAR TASIK TV - Sebanyak 21 ibu hamil di Kelurahan Setiawargi, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, terindikasi mengalami Kekurangan Energi Kronis atau KEK.

KEK terjadi ketika ibu hamil tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup dalam jangka waktu lama, yang dapat berdampak buruk pada perkembangan janin.

BACA JUGA:Panduan Lengkap Memahami Label Nutrisi! Tips Praktis Memilih Makanan Sehat Dan Menghindari Perangkap Label

BACA JUGA:Anindya Bakrie: Raih Medali Emas di Olimpiade Paris 2024 Bukan Perkara Mudah, Begini Kisah Perjuangannya

Koordinator kader Posyandu Setiawargi, Oom Maryamah, mengungkapkan bahwa berbagai faktor, termasuk lingkungan dan kurangnya pengetahuan mengenai pola makan bergizi, berkontribusi terhadap tingginya kasus KEK di daerah tersebut.

“Ada yang memang dari lingkungannya, ada juga yang saat kecilnya kekurangan gizi, meskipun bayinya lahir normal, ada yang tercukupi (gizinya) ada yang enggak, seperti disini (setiawargi). Kalau manakan biasa di kampung mah padahal makanan yang di kampung itu ada seperti singkong, tapi kalau ngolahnya engga bisa. Kebetulan Pokmas makanan sehat khusus untuk ibu hamil jadi beraneka ragam,”ujar oom.

Kondisi KEK pada ibu hamil dapat dilihat dari berbagai indikator seperti ukurang lingkar lengan atas, indeks massa tubuh, dan tinggi badan.

Bayi yang lahir dari ibu dengan kek berisiko memiliki Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Hal itu merupakan salah satu faktor utama penyebab stunting.

BACA JUGA:Aliran Sungai Citanduy Ditutup, Warga Panen Ikan Hingga Viral di Medsos

BACA JUGA:PKB Mantap Usung Iip Di Pilkada Tasikmalaya 2024, Berpasangqn Dengan Ade Sugianto?

Untuk mengatasi masalah ini, para ibu hamil nyang terindikasi kek di Setiawargi telah menerima Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal dan pemantauan rutin setiap bulan selama program berjalan selama empat bulan.

Melihat kondisi masing-masing keluarga ibu hamil yang mengalami KEK, Oom menduga di wilayah itu banyak warga belum memahami pentingnya mengonsumsi makanan bergizi.

Kendati demikian, program kesehatan masyarakat setempat, termasuk upaya Pokmas dalam menyediakan makanan sehat khusus ibu hamil, diharapkan dapat membantu mengurangi angka KEK dan mencegah stunting pada generasi mendatang.

BACA JUGA:Sejumlah Rumah Di Tamansari Kota Tasik Ternyata Tak Punya Akses Listrik

Kategori :