Jengkol juga tidak lepas dari cerita lucu dan pengalaman memalukan. Ada yang bercerita bahwa mereka baru menyadari makan jengkol setelah mencium aromanya beberapa jam kemudian. Ada pula yang menjadikan jengkol sebagai candaan di pertemuan keluarga. Cerita-cerita ini membuat jengkol lebih dari sekadar makanan: ia menjadi bagian dari pengalaman sosial yang menggelitik, sekaligus mempererat hubungan lewat tawa.
Kontroversial, Tapi Tetap Dicintai
Di tengah kontroversinya, jengkol tetap memiliki tempat spesial di hati banyak orang. Tidak sedikit yang menyebut jengkol sebagai “makanan yang harus dicoba setidaknya sekali dalam hidup.” Suka atau tidak suka, jengkol selalu berhasil memancing reaksi dan cerita. Itulah yang membuatnya begitu unik: jengkol bukan hanya soal rasa, tapi juga soal kenangan, tradisi, dan keberanian untuk mencoba hal baru.