RADAR TASIK TV - Osteoporosis adalah kondisi medis yang sering diabaikan, tetapi berpotensi berbahaya karena dapat menyebabkan kerapuhan tulang dan risiko tinggi patah tulang.
Memahami penyebab osteoporosis adalah langkah penting dalam upaya pencegahan dan pengelolaan kondisi ini. Artikel ini akan membahas penyebab utama osteoporosis dan faktor-faktor yang berkontribusi pada penurunan massa tulang.
BACA JUGA:Ternyata, Ini 12 Kampus Terbaik di Jogja Versi UniRank 2023, Kampusmu Nomor Berapa?
Faktor Usia dan Penuaan
Proses penuaan alami adalah penyebab utama osteoporosis. Setelah mencapai puncak masa tulang pada usia sekitar 30 tahun, manusia mulai kehilangan massa tulang secara perlahan, biasanya sekitar 1% setiap tahunnya.
Bagi sebagian orang, kehilangan massa tulang ini bisa lebih cepat daripada pembentukan tulang baru, mengakibatkan kepadatan tulang yang berkurang dan meningkatkan risiko osteoporosis seiring bertambahnya usia.
Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga juga berperan dalam risiko terkena osteoporosis. Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita osteoporosis, kemungkinan ia juga berisiko mengalami kondisi serupa.
Faktor genetik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tulang seseorang, sehingga orang dengan riwayat keluarga osteoporosis memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini.
Defisiensi Nutrisi
Kekurangan kalsium dan vitamin D adalah faktor risiko penting dalam pengembangan osteoporosis. Kalsium adalah mineral esensial yang membantu membangun dan mempertahankan kepadatan tulang.
Jika asupan kalsium tidak mencukupi melalui makanan, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang, menyebabkan penurunan kepadatan tulang.
Demikian pula, vitamin D memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium dan kesehatan tulang secara keseluruhan. Kekurangan vitamin D dapat mengganggu proses tersebut dan meningkatkan risiko osteoporosis.
Menopause pada Wanita
Wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami osteoporosis dibandingkan pria. Hal ini disebabkan oleh penurunan hormon estrogen yang signifikan selama menopause.