Mengenal Diskalkulia, Ganngguan Anak Sulit Menghitung atau Belajar Matematika

Rabu 17-01-2024,23:14 WIB
Reporter : Alby
Editor : Hilmi Pramudya

Mengenal Diskalkulia, Ganngguan Anak Sulit Menghitung atau Belajar Matematika

RADAR TASIK TV – Istilah dikalkulia mungkin masih asing terdengar di telinga.

Diskalkulia adalah kondisi ketika seseorang kesulitan memahami dan mempelajari konsep-konsep matematika dasar, baik itu menghafal angka (tanggal, nomor telepon, atau nomor rumah), menghitung, mengelompokkan angka, serta memahami sistem penomoran.

Diskalkulia bukanlah gangguan mental seperti kebanyakan dan bisa terjadi pada siapa saja.

Biasanya kondisi ini umumnya dialami oleh anak-anak pada usia 6–9 tahun.

Orang dewasa juga mungkin bisa mengalami diskalkulia dimana ada kendala ketika bertemu konsep kuantitas layaknya 'lebih besar' atau 'lebih kecil'.

BACA JUGA:Kumpulan Doa Diberi Keturunan Soleh Solehah, Serta Waktu Terbaik Untuk Mengamalkannya

Mengenali Anak dengan Diskalkulia

Berdasarkan sebuah penelitian menemukan bahwa sekitar 3–7% anak yang duduk di sekolah dasar (SD) mengalami diskalkulia.

Meski kondisi ini lebih sering ditemukan pada anak-anak dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), namun diskalkulia bukan gangguan mental.

Ciri-ciri anak yang terdiagnosis mengalami diskalkulia bisa dikenali dari ciri-ciri berikut ini.

1. Panik setiap kali bertemu pelajaran matematika atau kecewa jika menemukan permainan atau game yang membutuhkan kemampuan berhitung

2. Masih menghitung dengan jari ketika anak lain seusianya sudah tidak lagi melakukannya

3. Sulit memperkirakan ukuran, misalnya berapa tinggi sesuatu atau berapa lama perjalanan dari satu 4. tempat ke tempat lain

5. Sulit memahami perhitungan matematika dasar, seperti pertambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian

6. Sulit menghubungkan antara angka dengan kata yang mewakilinya (1 dengan ‘satu’)

7. Sulit menghitung uang dan kembalian

8. Sulit membaca jam dan mengingat kombinasi angka seperti nomor telepon

9. Kesulitan mengikuti petunjuk bertahap dan mengenali pola

10. Bingung dengan angka yang mirip, seperti 75 dan 57

11. Dapat mengerjakan soal matematika sewaktu-waktu, namun keesokan harinya sama sekali lupa caranya

BACA JUGA:Dampak Sering Memarahi Anak, Hati-Hati Bisa Pengaruhi Psikologi si Kecil

BACA JUGA:Doa Agar Anak Tidak Rewel Saat Malam Hari, Si Kecil Insha Allah Lebih Tenang

Gelaja dikalkulia juga bisa dilihat dari gejala emosional, ketika menghadapi situasi yang ada hubungannya dengan matematika.

Gejala emosional ini bisa berupa marah, cemas, atau takut, serta gejala fisik, seperti mual, muntah, berkeringat, atau sakit perut.

Dampak Diskalkulia terhadap Kehidupan

Tidak semua orang yang kesulitan belajar matematika menderita kondisi diskalkulia bisa jadi mereka mengalami disleksia, kesulitan proses visual dan pendengaran, ADHD, dan lainnya.

BACA JUGA:Punya Kartu Identitas Anak (KIA) Bisa Dapat Bantuan? Cek Faktanya di Sini....

BACA JUGA:Mengenal Kartu Identitas Anak (KIA), Cara Daftar dan Manfaatnya

Beberapa gangguan tersebut juga bisa menurunkan kognitif otak dalam belajar matematika.

Anak dengan kondisi diskalkulia tidka hanya akan berdampak pada pelajaran matematika di sekolah saja.

Bagi anak yang mengidap kondisi diskalkulia, mungkin akan mengalami kesulitan dalam beberapa hal, seperti:

∙ Kesulitan dalam mengingat nomor telepon

∙ Menghitung uang kembalian

∙ Mengukur jarak tempuh

∙ Mengingat arah

∙ Membaca jam

Namun tidak perlu berkecil hati, meski buah hati mengidak kondisi diskalkulia hingga tidak bisa mempelajari matematika, bisa saja ia memiliki prestasi yang cemerlang dalam pelajaran bahasa Inggris, olahraga, atau kesenian budaya.

 

Kategori :