BMKG Imbau Warga Tasikmalaya Siapsiaga Hadapi Musim Hujan & Bencana Hidrometeorologi

RADARTASIKTV.ID - Musim hujan mulai memasuki fase puncak di banyak wilayah Indonesia, dan BMKG telah mengingatkan bahwa perubahan atmosfir dan kelembapan menjadi penanda meningkatnya risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Bagi warga Kota Tasikmalaya dan sekitarnya, kondisi ini mengharuskan peningkatan kesiapsiagaan dengan langkah konkret, bukan sekadar retorika.

BMKG dalam rilis tanggal 1 November 2025 mengatakan bahwa sekitar 43,8 % zona musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim hujan, dan fase puncak hujan dijadwalkan berlangsung antara Desember 2025 hingga Januari 2026.

Pada hari-hari terakhir, hujan sedang hingga lebat telah melanda wilayah Jawa Barat termasuk kota-kota seperti Tasikmalaya. Kondisi atmosfer yang labil dan suplai uap air yang tinggi menjadi pemicu utama.

BACA JUGA:Semarak Aksi Bergizi dan Geber Si Jumo MAN 1 Kota Tasikmalaya, Gerakan Bersama Cegah Stunting

BACA JUGA:Sawah Milik Para Petani di Pulomajeti Kota Banjar Terendam Banjir, Bibit Padi Terbawa Arus

Apa Artinya bagi Tasikmalaya?

Di wilayah Tasikmalaya, yang memiliki topografi berbukit dan banyak aliran sungai kecil serta anak-sungai, curah hujan tinggi dalam waktu singkat bisa memicu aliran deras dan longsor susulan.

Banjir bandang atau longsor menjadi ancaman nyata di daerah perbukitan dan tepi sungai. Adanya peringatan BMKG berarti seluruh pihak, mulai dari pemerintah kota, dinas terkait, hingga masyarakat perlu bergerak cepat.

Langkah-Langkah Siaga yang Perlu Dilakukan :

Walaupun BMKG tidak mencantumkan langkah lokal spesifik dalam rilis nasionalnya, imbauan umumnya bisa dipraktikkan dengan adaptasi lokal:

BACA JUGA:Tumpukan Sampah Sebabkan Banjir di Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya, Pemkot Turun Tangan...

BACA JUGA:Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Sentuh Hati Penonton, Tercatat Lebih dari 85 Juta Views di YouTube

Pantau prakiraan cuaca harian melalui aplikasi resmi BMKG seperti InfoBMKG agar mendapatkan peringatan dini hujan lebat atau angin kencang. Hindari aktivitas di luar ruangan di saat hujan deras, terutama di muka bukit, bawah tebing curam, atau di aliran sungai yang bisa meluap.

Sumber: