Konon Katanya PCOS Ini Bikin Susah Hamil, Emang Apasih PCOS Itu?

Konon Katanya PCOS Ini Bikin Susah Hamil, Emang Apasih PCOS Itu?

Konon Katanya PCOS Ini Bikin Susah Hamil, Emang Apasih PCOS Itu? (Foto: Freepik)--

Masalah kulit adalah gejala umum lainnya dari PCOS. Perubahan warna kulit yang menjadi lebih gelap bisa terjadi, terutama di area lipatan seperti leher, bagian bawah payudara, dan selangkangan.

Kondisi ini dikenal sebagai acanthosis nigricans dan sering kali dikaitkan dengan resistensi insulin, yang merupakan salah satu faktor risiko PCOS.

Kulit yang gelap dan tebal ini bisa menjadi tanda awal adanya masalah hormonal dan metabolik dalam tubuh.

4. Munculnya Kista Kecil dalam Indung Telur

Gejala ini hanya bisa dideteksi melalui pemeriksaan medis seperti USG oleh dokter kandungan. Pada pemeriksaan USG, ovarium wanita dengan PCOS sering kali terlihat memiliki banyak kista kecil yang merupakan folikel tidak matang berisi cairan.

Folikel-folikel ini gagal berkembang menjadi sel telur yang matang dan tidak dilepaskan secara teratur, yang menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.

Pemeriksaan ini sangat penting untuk diagnosis PCOS karena kista-kista kecil ini sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas tetapi bisa mengganggu fungsi ovarium.

BACA JUGA:Stop Buang Biji Alpukat, Ternyata Mengandung Antioksidan Tinggi, Baik Untuk Mengatur Siklus Menstruasi

BACA JUGA:Jangan Khawatir Jika Datang Bulan Tidak Teratur, Coba Jus Ini, Auto Setiap Bulan Menstruasi Lancar

Jika kamu mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter kandungan.

Penanganan yang tepat dapat membantu mengatasi gejala-gejala PCOS dan meningkatkan peluang untuk hamil.

Salah satu langkah utama dalam penanganan PCOS adalah terapi hormon seperti estrogen dan progesteron untuk mengatur siklus haid dan meningkatkan kesuburan.

Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan pengobatan untuk memperbaiki kadar insulin dalam tubuh.

Untuk mendukung pengobatan, dokter biasanya akan menyarankan perubahan pola makan, terutama diet rendah kalori dan karbohidrat untuk membantu menyeimbangkan kadar gula dan insulin dalam darah.

Olahraga atau latihan fisik secara rutin juga sangat dianjurkan, seperti jogging, yoga, atau senam dengan durasi 30 menit per hari atau total 150 menit per minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: