WHO Mengungkap 7 Penyakit Paling Mematikan yang Jarang Diketahui: Ini Penyebab dan Cara Pencegahannya
WHO Mengungkap 7 Penyakit Paling Mematikan: Ini Penyebab dan Cara Pencegahannya (Screenshot From Pinterest)--
RADARTASIKTV.ID - Penyakit mematikan terus menjadi salah satu tantangan terbesar dalam dunia kesehatan global.
Berdasarkan data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada sejumlah penyakit yang menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Meskipun kemajuan dalam bidang medis semakin pesat, beberapa penyakit ini masih menunjukkan angka kematian yang tinggi dan memiliki dampak besar terhadap sistem kesehatan masyarakat.
Penyakit-penyakit seperti penyakit jantung koroner, stroke, kanker paru-paru, dan diabetes melitus bukan hanya berkontribusi terhadap tingginya angka kematian, tetapi juga memberi beban berat bagi keluarga dan ekonomi global.
BACA JUGA:Jarang Terekspos, ini Deretan Khasiat Tak Terduga Daun Salam untuk KesehatanTubuh
BACA JUGA:Rahasia Kesehatan di Balik Kunyit, Dari Imunitas hingga Pencegahan Kanker
7 Penyakit Paling Mematikan di Dunia Versi WHO
1. Penyakit Jantung Koroner (Iskemik)
Penyakit jantung koroner, yang sering disebut juga sebagai penyakit jantung iskemik, menjadi penyebab utama kematian global menurut data WHO.
Penyakit ini terjadi ketika aliran darah ke jantung terganggu akibat penyumbatan pada arteri koroner.
Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lainnya (aterosklerosis).
Tanpa pasokan darah yang cukup, otot jantung bisa rusak dan menyebabkan serangan jantung.
Gejala: Sesak napas, nyeri dada, mual, dan pusing adalah beberapa gejala umum. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan kematian mendadak.
Pencegahan: Mengadopsi gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok, dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
2. Stroke
Stroke terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terganggu, menyebabkan kerusakan otak.
Ada dua jenis utama stroke: stroke iskemik (terjadi ketika pembuluh darah otak tersumbat) dan stroke hemoragik (akibat pecahnya pembuluh darah di otak).
Stroke sering terjadi mendadak dan dapat menyebabkan kelumpuhan, gangguan bicara, serta kehilangan fungsi otak lainnya.
Gejala: Tiba-tiba merasa mati rasa atau lemah di satu sisi tubuh, kebingunguan, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, serta kehilangan keseimbangan.
Pencegahan: Faktor risiko untuk stroke termasuk hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, serta kebiasaan merokok.
Menjaga tekanan darah tetap normal, makan makanan sehat, dan berolahraga adalah langkah-langkah penting dalam mencegah stroke.
3. Penyakit Pernapasan Bawah (COPD)
Penyakit paru obstruktif kronik (COPD) adalah penyakit paru-paru yang menghambat aliran udara dan menyebabkan kesulitan bernapas.
Penyakit ini mencakup dua kondisi utama: emfisema dan bronkitis kronis. Penyebab utama COPD adalah merokok, meskipun polusi udara dan faktor genetik juga berperan.
Gejala: Batuk kronis, produksi dahak yang berlebihan, dan sesak napas saat beraktivitas ringan.
Pencegahan: Tidak merokok adalah langkah pencegahan utama terhadap COPD.
Menghindari polusi udara dan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin untuk mengidentifikasi masalah pernapasan sejak dini juga penting.
BACA JUGA:5 Alasan Jangan Meniup Makanan Panas, Ternyata Dampaknya Bisa Merusak Kesehatan
BACA JUGA:Tremor Tak Terkendali? Cari Tahu Penyebab dan Solusi untuk Mengatasinya
4. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah (Pneumonia)
Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
enyakit ini dapat terjadi ketika mikroorganisme menyebabkan peradangan pada kantung udara di paru-paru, menghalangi kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen.
Pneumonia lebih berbahaya bagi anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki sistem imun lemah.
Gejala: Batuk dengan dahak, sesak napas, demam tinggi, dan nyeri dada saat bernapas.
Pencegahan: Vaksinasi pneumonia, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari paparan asap rokok adalah beberapa langkah untuk mencegah pneumonia.
5. Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling mematikan di dunia.
Penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak pasien yang baru menyadari kondisi ini ketika sudah berada di stadium lanjut.
Penyebab utama kanker paru-paru adalah merokok, meskipun paparan radiasi dan polusi udara juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Gejala: Batuk yang tidak kunjung sembuh, sesak napas, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan rasa sakit di dada.
Pencegahan: Menghindari merokok dan paparan polusi udara adalah cara utama untuk mengurangi risiko kanker paru-paru.
Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan juga dapat membantu deteksi dini kanker paru-paru.
6. Diabetes Melitus
Diabetes melitus, khususnya tipe 2, adalah penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif.
Ini menyebabkan kadar gula darah menjadi sangat tinggi. Jika tidak dikendalikan, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk penyakit jantung, kerusakan ginjal, kebutaan, dan bahkan amputasi.
Gejala: Sering merasa haus, sering buang air kecil, penurunan berat badan tanpa sebab, serta kelelahan.
Pencegahan: Menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, serta mengonsumsi makanan dengan rendah gula dan kaya serat dapat membantu mencegah diabetes.
BACA JUGA:Pentingnya Sarapan Pagi Terhadap Konsentrasi Mahasiswa Dalam Pembelajaran di Kampus
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele! Inilah Risiko Kesehatan dari Kebiasaan Main HP di Toilet
7. Penyakit Alzheimer dan Demensia Lainnya
Penyakit Alzheimer adalah salah satu bentuk demensia yang menyebabkan penurunan daya ingat, kebingunguan, dan perubahan perilaku.
Penyakit ini terjadi karena kerusakan sel-sel otak yang terjadi secara bertahap. Alzheimer dan jenis demensia lainnya menjadi penyebab kematian utama, terutama di kalangan lansia.
Gejala: Memori jangka pendek yang buruk, kebingunguan, perubahan perilaku, serta kesulitan dalam berkomunikasi.
Pencegahan: Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah Alzheimer, menjaga otak tetap aktif dengan latihan kognitif, menjaga pola makan sehat, serta berolahraga secara rutin dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: