Pedagang Musiman HZ Mustofa Bayar Rp 300-400 Ribu Per Hari , Tak Takut Ditertibkan Karena Sudah Ada Pengurus

Pedagang Musiman HZ Mustofa Bayar Rp 300-400 Ribu Per Hari , Tak Takut Ditertibkan Karena Sudah Ada Pengurus

Pedagang Musiman HZ Mustofa Bayar Rp 300-400 Ribu Per Hari , Tak Takut Ditertibkan Karena Sudah Ada Pengurus--admin

RADARTASIKTV.ID - Seperti inilah kondisi jalan HZ Mustofa saat bulan ramadan khususnya mendekati hari raya lebaran.

Apalagi menjelang sore hari, lantaran terjadi penyempitan jalan, arus lalu lintas di jantung Kota Tasikmalaya ini sudah dipastikan terjadi kemacetan. 

Kondisi tersebut diperparah dengan mulai beroperasinya para pedagang musiman. di sisi kiri bahu jalan dipenuhi oleh tenda-tenda pedagang pakaian, sedangkan di sisi kanan dipenuhi dengan gerobak dagangan aneka jajanan.

Dengan kondisi seperti ini, pengunjung tidak bisa berharap banyak bisa menemukan tempat parkir yang representatif.

Meski demikian para pedagang pakaian dadakan di sepanjang jalan HZ Mustofa itu mengaku tidak takut atau khawatir akan ditertibkan oleh petugas, karena mereka sudah membayar untuk biaya membuka lapak.

BACA JUGA:Polisi Pastikan Jalur Ciamis Laik Untuk Mudik Lebaran 2025, Jamin Rasa Aman dan Nyaman Bagi Para Pemudik

BACA JUGA:Petugas Gabungan Cek Kesiapan Kendaraan Mudik 2025, Sejumlah Kendaraan Tidak Layak Jalan Karena Administrasi

Salah seorang pedagang asal cikijing, majalengka, bintang mengatakan, untuk dapat membuka lapak jualan dirinya harus mengeluarkan biaya senilai kurang lebih tiga ratus ribu rupiah per hari. kepada radar tv, pedagang lainnya mengaku ada juga yang membayar 400 ribu per hari.

“Nggak a nggak takut, ada yang ngurusnya, bayar per hari sekitar tiga ratusan, alhamdulillah ketutup,” ujar Bintang.

Dikutip  dari radar tasik.id, Forum Komunikasi Keluarga Besar Pataruman selaku pengurus pasar dadakan di jalan HZ Mustofa menyebut, adanya pasar pakaian dadakan bisa berdampak positif pada ekonomi masyarakat.

BACA JUGA:Lima Tokoh Peduli Literasi Terima Penghargaan YRBK Kota Banjar, Dinilai Konsistensi Dalam Kegiatan Literasi

BACA JUGA:Bima Arya Wanti-Wanti Soal Netralitas ASN di PSU Kab. Tasikmalaya, PSU Dinlai Sebagai Catatan Buruk Sejarah

Ketua Forum Komunikasi Keluarga Besar Pataruman Frima Ramadhan mengungkapkan permintaan maaf atas dampak negatif adanya tenda-tenda pedagang di jalan HZ Mustofa, sehingga menimbulkan keluhan dari pengunjung atau pengendara yang melintas.

“Jadi ada dampak yang positif juga terhadap perekonomian masyarakat. Kami meminta maaf atas gangguan yang ditimbulkan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: