Nasi Tutug Oncom: Bukan Sekadar Makanan Biasa, Ini Kisah Hati dari Tasikmalaya...

Hidangan Nasi TO atau Tutug Oncom Khas Tasikmalaya, Foto By AI--
Oncom, yang dulunya mungkin dianggap "biasa saja", di tangan orang Tasikmalaya bisa jadi hidangan luar biasa.
Ini mengajarkan kita untuk mensyukuri apa yang ada dan memaksimalkannya. Tidak ada yang sia-sia jika kita punya kreativitas dan niat baik.
Ini adalah cikal bakal konsep zero waste atau keberlanjutan yang sudah dipraktikkan nenek moyang kita!
3. Kebersamaan Itu Nasi TO: Hangat dan Tanpa Drama
Nasi TO paling nikmat disantap bareng-bareng. Di warung-warung kaki lima atau saat sarapan keluarga, nasi TO menciptakan suasana hangat dan akrab.
Tidak ada pretensi, hanya tawa dan obrolan ringan sambil menikmati sajian yang jujur. Proses "menutug" sendiri, secara simbolis, bisa diartikan sebagai upaya bersama untuk menghasilkan sesuatu yang enak dan bermanfaat.
4. Keterikatan pada Tanah: Sebuah Deklarasi Cinta pada Tasikmalaya
Oncom berasal dari hasil bumi Tasikmalaya. Artinya, setiap suapan Nasi TO adalah bentuk keterikatan pada tanah leluhur.
Ini pengingat bahwa kekayaan alam harus dijaga dan dimanfaatkan dengan bijak, sekaligus bentuk kebanggaan akan identitas dan asal-usul.
Saat menyantap Nasi TO, kamu tidak hanya makan, tapi juga merasakan denyut nadi Tasikmalaya.
BACA JUGA:Puluhan Rumah Warga Di Sodonghilir Terendam Banjir, Tim Gabungan Gerak Cepat Lakukan Evakuasi Korban
Nasi TO Sekarang: Tetap Otentik, Tapi Buka Diri untuk Inovasi di tengah gempuran kuliner kekinian, Nasi TO tetap kokoh.
Warung-warung legendaris masih setia menyajikan Nasi TO dengan resep turun-temurun. Rasanya? Dijamin bikin kangen!
Tapi, Nasi TO juga adaptif. Sekarang, tak sedikit Nasi TO yang "naik kelas" dengan sentuhan modern. Ada yang disajikan dengan ayam goreng krispi, telur ceplok aesthetic, atau bahkan sambal matah kekinian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: