Bikin Penasaran..! Apakah Artificial Intelligence (AI) Akan Menggantikan Pekerjaan atau Justru Membuka Peluang

Artificial Intelligence Ilustrasi--
RADARTASIKTV.ID – Dalam beberapa tahun terakhir, istilah Artificial Intelligence atau AI semakin sering terdengar. Teknologi ini hadir di hampir semua aspek kehidupan: dari sekadar fitur chatbot untuk melayani pelanggan, aplikasi pengenal wajah di ponsel, hingga mesin pintar yang bisa menulis, mendesain, bahkan menganalisis data layaknya manusia.
Tidak heran, banyak orang bertanya-tanya: apakah AI akan menggantikan pekerjaan manusia, khususnya generasi muda yang baru merintis karier? Ataukah justru AI membuka peluang baru yang lebih luas di masa depan?
Sebenarnya AI itu Kawan atau Lawan di Dunia Kerja?
Kekhawatiran bahwa teknologi akan “mengambil alih” pekerjaan bukanlah hal baru. Dulu, mesin uap menggantikan tenaga kuda, traktor menggantikan cangkul, komputer menggantikan mesin tik. Kini, AI hadir dengan kemampuan lebih canggih karena bisa belajar dan mengambil keputusan secara otomatis.
Beberapa pekerjaan yang bersifat rutin dan berulang memang berpotensi digantikan AI. Misalnya kasir digantikan mesin self-checkout, customer service digantikan chatbot, atau pekerjaan administratif sederhana yang bisa diotomatisasi.
Namun, apakah itu berarti lapangan kerja akan habis? Tidak juga. Sejarah membuktikan, setiap munculnya teknologi baru, justru lahir juga profesi baru yang sebelumnya tidak pernah ada.
Penting..!! Generasi Muda Saat ini Harus Siap Hadapi Perubahan
Berbeda dengan generasi sebelumnya, generasi muda Indonesia, khususnya Gen Z dan generasi Alpha, telah terbiasa hidup di era serba digital. Mereka sudah terbiasa menggunakan teknologi sejak kecil. Hal ini membuat mereka lebih cepat beradaptasi dengan kehadiran AI.
Pekerjaan baru yang lahir berkat AI justru banyak melibatkan kreativitas, inovasi, dan kemampuan berpikir kritis. Misalnya AI Trainer atau orang yang melatih kecerdasan buatan agar lebih akurat, Data Analyst, yakni orang yang menganalisis data besar yang diolah AI untuk pengambilan keputusan, atau bahkan Spesialis Etika AI, yakni profesi baru yang mengawasi penggunaan AI agar tidak merugikan masyarakat.
BACA JUGA:Karnaval HUT Ke-80 RI di Parhon Tasikmalaya Angkat Anyaman Bambu dan Budaya Sunda
Dengan kata lain, AI tidak sepenuhnya menggantikan manusia, melainkan membutuhkan manusia untuk berkembang dan diarahkan ke jalur yang tepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: