Wajib Tahu! 6 Strategi Demonstrasi Aman Agar Tidak Terjebak Provokasi Anarkis dan Kericuhan

6 strategi aman agar tidak mudah terjebak provokasi licik yang bisa memicu anarkis dan kericuhan. Ilustrasi AI--
Karena itu, penting saling mengenali sesama peserta, membuat kelompok kecil yang saling menjaga, dan melaporkan jika ada gerakan mencurigakan.
4. Utamakan Aksi Kolektif, Bukan Individual
Kericuhan sering bermula ketika ada peserta bertindak sendiri, misalnya merusak pagar, memprovokasi aparat, atau menyalakan api.
Untuk menghindari ini, massa sebaiknya bergerak dalam koordinasi, mengikuti instruksi koordinator lapangan, dan tidak bertindak di luar arahan. Disiplin kolektif dapat mencegah chaos.
5. Dokumentasikan Segala Kejadian
Di era media sosial, kamera ponsel jadi senjata penting. Dokumentasi bukan hanya bukti, tapi juga kontrol agar aparat maupun massa tidak bertindak berlebihan.
Video bisa melindungi demonstran dari framing negatif sekaligus mengungkap siapa yang sebenarnya memulai provokasi.
BACA JUGA:Demo DPR 25 Agustus 2025: Rakyat Tuntut Bubarkan DPR, Cabut Tunjangan, Gaji dan Sahkan RUU Aset
6. Fokus pada Tujuan, Bukan Keributan
Tujuan demo adalah menyampaikan aspirasi, bukan mencari keributan. Provokasi biasanya membuat massa kehilangan arah, sehingga tuntutan rakyat tenggelam oleh berita tentang kerusuhan. Menjaga fokus pada tujuan awal adalah bentuk perlawanan paling kuat terhadap upaya pengaburan isu.
Demo memang tidak bisa 100% damai, namanya juga perlawanan di jalanan. Tapi kericuhan besar yang merugikan publik biasanya bukan murni kehendak rakyat, melainkan akibat provokasi.
Dengan kesadaran, disiplin, dan kewaspadaan, demonstrasi bisa tetap lantang menyuarakan kritik tanpa berubah menjadi chaos yang justru melemahkan perjuangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: