Soal Menata Dadaha, Budayawan Nilai Pemkot Tasikmalaya Terlalu Banyak Rapat, Publik Menunggu Pelaksanaan

Soal Menata Dadaha, Budayawan Nilai Pemkot Terlalu Banyak Rapat, yang Ditunggu Publik Bukan Penjelasan Tapi Pelaksanaan--
RADARTASIKTV.ID - Penataan kompleks olahraga Dadaha selalu menjadi sorotan publik. Namun reaksi pemerintah seolah terhenti di wacana, tanpa ada aksi nyata.
Melansir radartasik.id, budayawan Tasikmalaya Tatang Pahat menilai, Pemkot terlalu banyak rapat dengan alasan membahas rencana penataan. Padahal sudah ada aturan jelas, sehingga tidak perlu lagi ada rapat hingga berjilid-jilid.
Menurutnya, jika memang Pemkot punya kemauan dan keberanian, penataan di lapangan sudah bisa berjalan, karena aturannya sudah jelas. Jika ada hal-hal yang perlu pertimbangan lanjut, bisa dibahas lewat evaluasi.
Setidaknya, pemerintah bisa bergerak menata trotoar dan badan jalan, agar tidak lagi dipakai sebagai lapak dagang.
Sehingga publik bisa melihat progres di lapangan. Publik tidak akan peduli dengan rapat yang dilakukan oleh dinas-dinas terkait. Pasalnya yang ditunggu bukanlah penjelasan, tapi pelaksanaan di lapangan.
“Terus-terusan rapat tanpa ada realisasi di lapangan. Kenapa tidak eksekusi, setelah berjalan baru evaluasi, tanpa ada aksi nyata, jangan mengaku pemerintah sudah bekerja. Karena yang diharapkan warga itu penataan, bukan sekadar pembahasan, Dadaha ini sudah menjadi ikon Kota Tasikmalaya yang memiliki potensi pariwisata, makanya sangat penting untuk ditata,” ujarnya.
Ikon Dadaha seharusnya bisa menjadi magnet baru bagi masyarakat. Dengan penataan yang tepat, ruang publik berpotensi mendorong geliat ekonomi rakyat, dan meningkatkan kebahagiaan warga.
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: