Sebelum Bekerja, Relawan SPPG Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Perdana Dilakukan di Wilayah Kota Tasikmalaya

Sebelum Bekerja, Relawan SPPG Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Perdana Dilakukan Di Wilayah Kota Tasikmalaya--
RADARTASIKTV.ID - Seperti inilah pemeriksaan kesehatan pada 50 relawan dapur program makan bergizi gratis, meliputi pengukuran tekanan darah, gula darah, berat badan, tinggi badan, hingga skrining penyakit menular seperti Tuberkulosis (TBC) dan Hepatitis.
Menurut dinas kesehatan Kota Tasikmalaya, kondisi kesehatan relawan sangat penting karena mereka akan bekerja sejak dini hari untuk menyiapkan makanan untuk 3.600 siswa sekolah yang terdaftar.
Ketua tim surveilans dinas kesehatan Kota Tasikmalaya, Ari Kusmara, mengapresiasi inisiatif ini.
BACA JUGA:Reuni Nasional Kafapet Unsoed Digelar di Tasikmalaya, Pererat Silaturahmi dan Jaringan Bisnis
Di Kota Tasikmalaya terdapat 33 SPPG yang mengelola dapur MBG. Namun baru di gunung tandala inilah pemeriksaan kesehatan dilakukan sejak awal sebelum dapur beroperasi.
Ari juga mengungkapkan, sebelumnya dapur MBG tidak diwajibkan memiliki sertifikat laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Namun kini persyaratan itu menjadi wajib, sehingga dinas kesehatan dilibatkan secara langsung.
“Kami diundang oleh SPPG untuk survei awal sekaligus pemeriksaan kesehatan. Ini pertama kalinya dilakukan sebelum dapur berjalan. Kami membawa tim ahli gizi dan kesehatan lingkungan agar bisa langsung memberi rekomendasi apa yang harus dilaksanakan. Mereka yang akan jadi relawan memproses makanan sejak dini hari, jadi harus sehat. Kalau ada penyakit menular, itu sangat berisiko. Ya, baru kali ini ada. Memang seharusnya seperti ini, supaya sejak awal bisa dipersiapkan. Kami sedang melakukan pelatihan di 10 dapur untuk penerbitan SLHS. Dari awal MBG digelar, dinas kesehatan belum diikutsertakan. Kalau sekarang sudah. Ada 18 item persyaratan, salah satunya SLHS, dan DINKES memang harus turun,” ujar Ari.
Asisten lapangan serta admin Mitra Yayan Insun Medal Bakti SPPG gunung tandala, Sendy Anugratty, mengatakan, bahwa proses tersebut memang dilakukan guna mencegah hal-hal buruk terjadi pada saat produksi MBG.
“Kita menyiapakan yang terbaik untuk anak bangsa. Di MBG ini kita akan jadi percontohan untuk dapur lain agar melakukan sesuai prosedur. Kita akan melaksanakan sesuai dengan juknis yang ada. Tahapan awal itu, profesional ya rekrut relawan, cek kesehatan oleh puskesmas kawalu. Kemudian ada training, dan kita tempuh sertifikat halal dan SLHS,” ujar Sendy.
Pemeriksaan kesehatan relawan di SPPG Gunung Tandala diharapkan menjadi contoh bagi dapur MBG lainnya di Kota Tasikmalaya. Dengan langkah ini, program makan bergizi tidak hanya memastikan ketersediaan pangan, tetapi juga menjamin keamanan, serta higienitas makanan yang dikonsumsi siswa.
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: