Keandalan Listrik Bikin Ekonomi Pelaku Usaha Kopi Naik Kelas

Keandalan Listrik Bikin Ekonomi Pelaku Usaha Kopi Naik Kelas

Foto: Hasbi--

RADAR TASIK TV - Rasa-rasanya, tiap hari minat orang untuk menikmati secangkir kopi, tidak ada habisnya. Hal tersebut seiring dengan bertambahnya warung-warung kopi atau kedai kopi di seluruh penjuru Kota. Tak terkecuali di Kota Tasikmalaya.

Perkembangan ini tak lepas dari tumbuhnya ekonomi di sektor café, seiring dengan perkembangan suatu daerah. Kopi faktanya masih menjadi minuman favorit, bagi semua kalangan usia.

Seperti kedai kopiku.co Roastery, yang dibentuk oleh sekelompok anak muda pecinta kopi, yang berfikir, untuk lepas dari belenggu kesulitan saat Pandemi Covid-19.

Mereka kemudian mengubah waktu di rumah mereka, menjadi waktu yang positif dan bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Disampaikan salah satu Roaster di kopiku.co, Nurhuda Ramdhani, sebelum membentuk kedai, dirinya sudah lebih dulu membuat jasa Roaster kopi, dimana kopi-kopi yang ia pilih hanya dari kopi petani asal Tasikmalaya.

Kopi yang dibeli oleh kopiku.co berasal dari daerah parentas di gunung Galunggung. Setelah disortir kopi kemudian di roasting dengan alat khusus dengan panas yang pas, sebelum kemudian dibungkus dan dikonsumsi, baik untuk kebutuhan di kedai kopiku.co, ataupun untuk kedai kopi lainnya.

Salah satu faktor penting yang mendukung suksesnya kopiku.co, menjadi salah satu penyedia jasa roasting kopi adalah keandalan listrik.

Tanpa listrik mesin-mesin yang digunakan untuk proses roasting atau proses membuat kopi hingga sampai ke tangan pelanggan, tak akan berjalan lancar.

Seperti halnya di kehidupan, listrik sudah menjadi hal wajib dibutuhkan oleh setiap manusia. Begitu pula bagi para pelaku usaha di dunia perkopian, listrik jadi barang wajib untuk dimaksimalkan.

Berkat dari keandalan listrik tersebut, mesin-mesin kopiku.co, bisa bekerja dengan maksimal sehingga pundi-pundi rupiah pun bisa didapatkan dengan maksimal.

Dalam satu bulan pendapatan kopiku.co di jasa roasting kopi dan kedai kopi bisa mencapai 10 hingga 20 juta rupiah perbulannya.

Nurhuda Ramdhani, berharap, semua masyarakat, tidak hanya di wilayah Tasikmalaya saja, bisa lebih mengenal dan mencintai rasa khas dari kopi asal Tasikmalaya, yang ditanam dengan hati, oleh para petani tasikmalaya di gunung galunggung.

Semakin menggeliatnya ekonomi di sektor kopi ini juga bisa menjadi berkah tersendiri, tak hanya bagi pihaknya saja, juga bagi para petani kopi.

 BACA JUGA:Yuk, Kenalan Dulu Dengan Moderator Debat Cawapres, Lengkap Dengan Rekam Jejak Karir dan Pendidikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: