Simfoni Bakti Kahmi, Bedah Peluang Ekonomi Tasikmalaya, Pentingnya Keberpihakan Kebijakan Pada Potensi Lokal

Simfoni Bakti Kahmi, Bedah Peluang Ekonomi Tasikmalaya, Pentingnya Keberpihakan Kebijakan Pada Potensi Lokal

Simfoni Bakti Kahmi, Bedah Peluang Ekonomi Tasikmalaya, Pentingnya Keberpihakan Kebijakan Pada Potensi Lokal--

RADARTASIKTV.ID - Potensi ekonomi Kabupaten Tasikmalaya dinilai belum tergarap maksimal. dalam acara simfoni bakti KAHMI yang mengangkat tema "Membedah Peluang Peningkatan Sektor ekonomi Kabupaten Tasikmalaya", berbagai tokoh lintas sektor, menyoroti pentingnya kebijakan yang berpihak pada potensi lokal.

Acara yang digelar di studio utama Radar Tv ini menghadirkan akademisi, pengusaha media, regulator keuangan, hingga tokoh KAHMI Kabupaten Tasikmalaya.

Presidium KAHMI, ani heryani, menegaskan, sektor pertanian masih menjadi core bisnis daerah. Ia menyebut, Tasikmalaya pernah menjadi rujukan nasional untuk padi organik, termasuk beras singaparna yang jadi produk unggulan. Namun, alih fungsi lahan jadi tantangan utama yang menghambat capaian tersebut.

BACA JUGA:Tunjangan Pejabat Negara Jadi Sorotan, Wali Kota Tasik Sebut Gaji dan Tunjangan Kepala Daerah Relatif Kecil

BACA JUGA:Al-Muttaqin Tasikmalaya Gelar Education Expo 2025, Sekaligus Launching Buku Sejarah Kiprah Yayasan Al-Muttaqin

Tak hanya padi, sektor hortikultura juga dinilai menjanjikan. Komoditas seperti jagung, salak, dan manggis bahkan telah diekspor. Namun, ani menekankan pentingnya keberlanjutan dan hilirisasi dari sektor primer ke industri pangan, hingga ke sektor Pariwisata.

Meski memiliki potensi besar, para petani justru menghadapi kenyataan pahit. Biaya produksi yang tinggi, sementara harga jual hasil panen cenderung rendah. Ani mengingatkan, masalah ini tak cukup diselesaikan dengan program pusat yang diglorifikasi di daerah. sinergi semua pihak, pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, media, hingga dunia usaha sangat dibutuhkan.

Radar Direktur Tasikmalaya, Dadan Alisundana, menekankan pentingnya visi bersama menuju indonesia emas 2045. Menurutnya, potensi ekonomi daerah bisa tumbuh lewat dua jalur, menjual produk unggulan, atau mengembangkan pariwisata untuk mendatangkan pengunjung.

BACA JUGA:Pemkot Ngaku Akan Matangkan Rencana Penataan Dadaha, Viman: Penataan Dadaha Tidak Bisa Singkat

BACA JUGA:Mahasiswa KKN UNCIP Gelar Acara

Sementara itu, pengawas OJK, putu arya wirasetyanta, menyebut kemiskinan sebagai musuh bersama. Ia menilai, petani, nelayan, hingga tukang kebun sejatinya memiliki keahlian luar biasa, namun minim fasilitas dan dukungan kebijakan. Sektor umkm juga disebut berpotensi menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi daerah, asalkan mendapat dukungan nyata.

Dari sisi akademisi, Ketua Stielm sekaligus Dewan Pakar Kahmi, Hozin Abdul Fatah, menyebut, pesantren bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Ia juga mengingatkan, peristiwa kecil di daerah seperti Tasikmalaya bisa membawa dampak besar bagi arah bangsa.

Dengan potensi besar yang dimiliki, Tasikmalaya membutuhkan arah kebijakan yang berpihak pada kekuatan lokal. Sinergi antar elemen pun menjadi kunci untuk menjadikan ekonomi daerah lebih berdaya saing.

Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: