Mengenal Stiff Person Syndrom Yang Diderita Artis Dunia Celine Dion, Ciri-Ciri Hingga Cara Mengatasi
Ilustrasi : Ima Hilmayanti - Mengenal Stiff Person Syndrom--
BACA JUGA:Kenali 5 Penyakit Saat Musim Hujan, Supaya Tubuh Tetap Sehat dan Bugar
SPS juga dapat menyebabkan kejang yang intens dan dapat terpicu oleh rangsangan ringan, seperti suara keras atau kejutan mendadak.
Ciri-ciri Stiff Person Syndrome
Kekakuan Otot yang Persisten: Salah satu ciri utama SPS adalah kekakuan otot yang berlangsung lama dan bersifat persisten.
Ini dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh dan membatasi gerakan seseorang.
Kejang Spasmodik: Kejang yang muncul pada SPS dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat sangat mengganggu aktivitas harian. Kejang ini dapat bersifat ringan hingga sangat parah.
Rasa Sakit dan Ketidaknyamanan: Penderita SPS sering mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terkait dengan kekakuan otot. Hal ini dapat memengaruhi kualitas hidup secara signifikan.
Reaksi Terhadap Rangsangan: Gejala SPS dapat dipicu oleh rangsangan tertentu seperti suara keras atau kejutan mendadak. Hal ini membuat penderita perlu berhati-hati dalam menghadapi lingkungan sekitar.
Mengatasi Stiff Person Syndrome
Meskipun tidak ada obat untuk SPS, beberapa pendekatan dapat membantu mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita:
Terapi Fisik dan Okupasi: Program terapi fisik dan okupasi dapat membantu mempertahankan fleksibilitas otot dan meningkatkan mobilitas.
Pemberian Obat-obatan: Beberapa obat, seperti benzodiazepines dan agen imunosupresif, dapat membantu mengurangi kekakuan otot dan kejang pada penderita SPS.
BACA JUGA:Aktivitas Terganggu Karena Sering Mengantuk? Cek 5 Penyakit Karena Sering Mengantuk!
Pemantauan Kesehatan Mental: Dalam menghadapi penyakit yang menantang seperti SPS, dukungan kesehatan mental dan emosional menjadi krusial. Konseling dan dukungan sosial dapat membantu penderita mengatasi stres dan depresi.
Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang SPS dapat membantu mengurangi stigma dan memberikan dukungan kepada penderita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: