Bentar Lagi Puasa Ramadhan 2024, Yuk Cari Tahu Waktu Sahur Terbaik yang Dianjurkan Rasululloh ?

BACA JUGA:Bacaan Do'a Buka Puasa Ramadhan Menurut Ustadz Adi Hidayat, Ternyata Ada Beberapa Versi Jangan Sampai Salah

BACA JUGA:Kapan Puasa Ramadhan 2024? Ini Perkiraan Tanggalnya Versi Pemerintah, Lengkap Dengan Cara Menyambut Ramadhan

Dalam mengikuti jejak langkah Nabi kita, kita menemukan makna yang lebih dalam dalam saḥūr. Saḥūr pada waktu yang dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ adalah sebuah kehormatan, sebuah undangan untuk duduk di majelis rahmat Allah SWT.

Melalui ketaatan kita dalam memperhatikan waktu saḥūr yang beliau anjurkan, kita membuktikan bahwa kita tidak hanya mengikuti sunnah beliau, tetapi juga merindukan keberkahan yang ditawarkan dalam setiap langkah yang beliau ajarkan.

Sungguh, dalam setiap detik hidup ini, kita diberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan dalam waktu saḥūr yang beliau anjurkan, terdapat sebuah jalan yang terbentang menuju kepada rahmat-Nya yang tak terhingga.

Waktu Saḥūr Terbaik

Pencarian waktu saḥūr terbaik adalah upaya untuk mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ dan memperoleh berkah sebanyak mungkin.

Berdasarkan hadis-hadis yang ada, waktu saḥūr terbaik adalah pada waktu yang paling dekat dengan waktu imsak (waktu berhenti makan sebelum fajar). Nabi Muhammad ﷺ menekankan pentingnya menunda saḥūr sebanyak mungkin:

"Tidaklah menjadi sesuatu yang diharapkan bagi seseorang dari kamu untuk mempercepat berbuka sebelum berbuka atau mempercepat makan sahur sebelum sahur."

(HR. Muslim)

Dari hadis ini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa menunda saḥūr hingga dekat dengan waktu imsak dapat membawa lebih banyak berkah.

Mengikuti Praktek Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ dikenal melakukan saḥūr dengan makanan sederhana namun bergizi, seperti kurma dan air. Ini adalah sunnah yang baik untuk diikuti, karena makanan semacam itu memberikan energi yang cukup untuk menjalani puasa sepanjang hari.

Selain itu, Nabi Muhammad ﷺ juga menekankan pentingnya berdoa ketika saḥūr:

"Tiga perkara yang tidak ditolak doanya: doa orang yang berpuasa sampai ia berbuka, doa orang yang teraniaya, dan doa musafir."

Sumber: