10 Amalan Rasulullah Saw Saat Bulan Ramadhan, Yuk Dapatkan Keutamaanya Dengan Mengamalkannya

10 Amalan Rasulullah Saw Saat Bulan Ramadhan, Yuk Dapatkan Keutamaanya Dengan Mengamalkannya

10 Amalan Rasulullah Saw Saat Bulan Ramadhan, Yuk Dapatkan Keutamaanya Dengan Mengamalkannya. Ilustrasi by Kartika--

10 Amalan Rasulullah Saw Saat Bulan Ramadhan, Yuk Dapatkan Keutamaanya Dengan Mengamalkannya

 

RADAR TASIK TV – Bulan ramadhan telah tiba, bulan penuh berkah ini disambut baik oleh umat muslim dengan menjalankan puasa 1 bulan penuh. Pada bulan ini semua amalan pahalanya dilipat gandakan.

Maka dari itu sebagai umat muslim harus memanfaatkan moment Ramadhan ini sebagai ajang mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak amalan sunah.

Agar kamu bisa mendapat pahala selain dari melaksanakan puasa wajib. Terdapat 10 amalan Rasulullah SAW saat bulan ramadhan.

Selain mendapat pahala yang banyak, dosa dosapun akan dihapuskan. Karena seperti sabda Rasulullah SAW, barang siapa yang mengerjakan suatu amalan didasarkan niat mengharap pahala dari Allah maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Berikut amalan amalan sunah yang bisa kamu amalkan selama bulan Ramadhan.

10 Amalan Rasulullah Saw Saat Bulan Ramadhan

1. Bersahur.

Makan sahur ialah amalan sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah karena memiliki banyak keutamaan. Dengan melaksanakan sahur maka energi kamu selama melaksanakan puasa akan terpenuhi hingga kamu dapat menjalankan aktivitas sehari hari dengan lancar.

Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'laihi wa sallam bersabda: "Bersahurlah kalian, karena pada santap sahur itu ada keberkahan." (HR Al-Bukhari No. 1923, Muslim No. 1095)

Rasulullah SAW juga bersabda:

السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ، فَلَا تَدَعُوهُ، وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

"Makan sahur adalah berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walau kalian hanya meminum seteguk air, karena Allah 'Azza wa Jalla dan para malaikat mendoakan orang yang makan sahur. (HR. Ahmad dari Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiallahu 'anhu)

Syaikh Sayyid Sabiq rahimahullah mengatakan: "Sebab keberkahannya adalah karena sahur dapat menguatkan orang yang berpuasa, menggiatkannya, dan membuatnya ringan menjalankannya". (Ibid, 1/456)

2. Tadarus Al-Qur’an dan Berusaha Mengkhatamkannya.

Ketika memasukki bulan Ramadhan maka seluruh umat muslim akan mengejar pahala yang berlipat ganda. Hal ini juga berlaku dengan giat melakukan tadarus Al-Qur’an serta mengkhatamkannya.

Dengan membaca kitab suci ini maka hati akan diberikan ketenangan dalam menjalankan ibadah puasa. Bulan Ramadhan juga berkaitan erat dengan Al-Qur’an, karena pada bulan ini Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Maka dari itu kegiatan tadarus ini penting diamalkan ketika memasuki bulan suci Ramadhan.

Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma menceritakan:

وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ

"Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Quran bersamanya. (H.R. Bukhari No. 3220)

3. Bersedekah.

Ketika memasuki bulan suci Ramadhan maka semua pahala amalan akan dilipat gandakan, sermasuk pahala bersedekah. Sedekah tidak lah harus dengan jumlah yang besar, yang penting ialah keikhlasan kita dalam memberi.

Sedekah tidak selalu berupa harta uang namun, harta benta, makanan, tenaga, dan keahlian juga dapat dinilai sebagai sedekah. Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, menceritakan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Nabi SAW adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al Quran bersamanya. Maka, Rasulullah benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan laksana angin yang berhembus. (HR. Bukhari No. 3220)

4. Memberi Makan Pada Orang yang Berbuka Puasa.

Memberi makan kepada orang yang sedang berbuka puasa juga memiliki pahala yang tak kalah besar. Pahalanya ini setara seperti orang yang sedang menjalankan ibadah puasa tersebut. Seperti dalil yang disebutkan dibawah ini.

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani RA, bahwa Rasulullah bersabda:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

"Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu. (HR. At Tirmidzi No. 807, Ahmad No. 21676, An Nasai dalam As Sunan Al Kubra No. 3332, Al Baihaqi dalam Syuabul Iman No. 3952).

5. Memperbanyak Doa

Seperti dalil dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوم

"Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: (1) Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka (2). Pemimpin yang adil (3) Doa orang teraniaya". (HR. At Tirmidzi No. 2526, 3598, Ibnu Hibban No. 7387. ishahihkan oleh Imam Al Baihaqi).

6. Menyegerakan Berbuka Puasa

Sunahnya dalam menjalankan ibadah puasa ialah menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Seperti dalil berikut dari Amru bin Maimun RA:

كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا

"Para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya". (HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7916. Al Faryabi dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 9025)

7. Melaksanakan Itikaf di Masjid

Itikaf artinya berdiam diri di masjid dengan niat untuk beribadah kepada Allah SWT. Ketika melakukan itikaf banyak hal yang bisa kam lakukan.

Seperti membaca Al-Quran, melakukan sholat sunah, berdzikir, serta berdoa selama itikaf. Itikaf ini disunahkan untuk dilakukan pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Dari Ummul Muknimin 'Aisyah radhiallahu 'anha:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

"Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan Allah, kemudian istri-istrinya pun iktikaf setelah itu". (HR. Bukhari, No. 2026, Muslim No. 1171, Abu Daud No. 2462. Ahmad No. 24613, dan lainnya)

8. Melaksanakan Shalat Tarawih

Amalan lain yang hanya dapat dilakukan di bulan Ramadhan ialah ibadah shalat tarawih. Dengan menjalankan shalat tarawih maka niscaya semua dosa dosa akan diampuni oleh Allah.

Biasanya jumlah rakaat shalat tarawih ialah berjumlah 11 rakaat dan 23 rakaat. Shalat tarawih memiliki keutamaan yang besar seperti sebagaimana disebutkan dalam hadist shahih

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu. (HR. Bukhari No. 37, Muslim No. 759)

9. Melaksanakan Umrah

Menjalankan ibadah Umrah ketika bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang sebanding pahalanya dengan melaksanakan haji bersama Rasulullah SAW, seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, Rasulullah berkata kepada seorang wanita Anshar bernama Ummu Sinan:

فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي

"Sesungguhnya umrah ketika bulan Ramadhan sama dengan menunaikan haji atau haji bersamaku." (HR. Bukhari No. 1863, Muslim No. 1256)

10. Menjauhi Perbuatan yang Merusak Puasa

Dalam menjalankan ibadah puasa kita harus menjaga lisan serta perilaku kita dari perbuatan perbuatan yang merusak puasa Ramadhan seperti ghibah, adu domba, menuruti hawa nafsu, berjudi, serta perbuatan fasik lainnya.

Karena perbuatan perbuatan ini mesti dijauhi agar puasa kita tidka isa sia seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ

"Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar saja. (HR. Ahmad No. 9685, Ibnu Majah No. 1690, Ad Darimi No. 2720)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: