Benarkah Makanan Jeroan Itu Sampah Alias Tidak Sehat? Ini Penjelasannya

Benarkah Makanan Jeroan Itu Sampah Alias Tidak Sehat? Ini Penjelasannya

Makanan Jeroan Itu Sampah- Ilustrasi Ima Hilmayanti--

Salah satu alasan utama di balik stigma negatif terhadap makanan jeroan adalah karena kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi.

Salah satu dokter dalam video yang di unggah di instagram tips.diet.jufri menyebutkan makanan jeroan memiliki kandungan protein tinggi, mengandung lemak jahat yang dapat meningkatkan penyakit jantung dan kolesterol.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua lemak jenuh buruk. Beberapa jenis lemak jenuh, seperti asam lemak dalam hati sapi, sebenarnya dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung dalam jumlah yang tepat.

2. Kalori Tinggi dan Kesehatan Ginjal:

Dalam video reels instagram tips.diet.jufri juga menyoroti masalah kesehatan lain yang dikaitkan dengan makanan jeroan, yaitu kalori tinggi dan potensi kerusakan ginjal.

Makanan jeroan memang cenderung tinggi kalori karena mengandung lemak yang cukup tinggi. Namun, hal ini tidak selalu buruk karena tubuh juga memerlukan kalori untuk energi.

Namun, konsumsi yang berlebihan tentu bisa meningkatkan risiko obesitas dan masalah kesehatan terkait.

Selain itu, makanan jeroan juga mengandung kadar purin yang tinggi, yang bisa berkontribusi pada pembentukan batu ginjal jika dikonsumsi secara berlebihan.

3. Apakah Semua Makanan Jeroan "Sampah"?

Meskipun mungkin ada beberapa kekhawatiran terkait kesehatan, tidak semua makanan jeroan dapat disebut sebagai "sampah".

Sebagian besar makanan jeroan mengandung sejumlah nutrisi penting seperti zat besi, seng, dan vitamin B kompleks.

Jika dikonsumsi dalam porsi yang seimbang dan disertai dengan gaya hidup sehat lainnya, makanan jeroan dapat menjadi bagian yang berharga dari pola makan yang sehat dan beragam.

4. Perlu Mengonsumsi dengan Bijak:

Kesimpulannya, keputusan untuk mengonsumsi makanan jeroan haruslah dipertimbangkan dengan bijak.

Konsumsi makanan jeroan yang berlebihan atau tidak seimbang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, obesitas, dan gangguan ginjal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: