Checklist Kurikulum Tauhid pada Anak Sesuai Usia, Yuk Bekali Anak Pondasi Agama Sesuai Syariat Islam

Checklist Kurikulum Tauhid pada Anak Sesuai Usia, Yuk Bekali Anak Pondasi Agama Sesuai Syariat Islam

Checklist Kurikulum Tauhid pada Anak Sesuai Usia, Yuk Bekali Anak Pondasi Agama Sesuai Syariat Islam- Ilustrasi Ima Hilmayanti --

Checklist Kurikulum Tauhid pada Anak Sesuai Usia, Yuk Bekali Anak Pondasi Agama Sesuai Syariat Islam

RADAR TASIK TV- Pendidikan agama terutama tauhid pada anak merupakan salah satu aspek penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian yang kuat.

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya, pendekatan dalam mengajarkan tauhid kepada anak perlu disesuaikan dengan usia mereka agar sesuai dengan pemahaman dan kapasitas mereka.

Berikut adalah checklist kurikulum tauhid pada anak sesuai dengan usia, yang dapat membantu orang tua dan pendidik dalam memberikan pembinaan agama yang efektif. Informasi ini dilansir dari akun Instagram @zharavida.

BACA JUGA:Dear Para Orang Tua, Ini 7 Hal Yang Harus Dikerjakan Pada Anak Sejak Dini, Lengkap Dengan Panduannya

BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu, 5 waktu Dilarang Marah Pada Anak, Yuk Lebih Bijak Lagi Dalam Menghargai Kehadiran Anak

Checklist Kurikulum Tauhid pada Anak Sesuai Usia, Yuk Bekali Anak Pondasi Agama Sesuai Syariat Islam

1. Usia 0-2 Tahun

Pada usia ini, anak masih dalam fase awal perkembangannya. Mereka sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pendekatan yang tepat dalam mengajarkan tauhid pada anak usia ini adalah melalui:

BACA JUGA:Jangan Salah Beli, Margarin Ini Jangan Dipakai Untuk Olesan Roti, Begini Penjelasan Anak Teknologi Pangan

BACA JUGA:Mau Anak Cerdas? Moms Harus Tahu 7 Makanan Perkuat Daya Ingat Anak, Yuk Maksimalkan Perkembangannya

  • Tasmi dan Talqin: Anak perlu sering diperdengarkan dan didiktekan ayat-ayat al-Qur'an, sholawat, atau cerita-cerita tentang para nabi. Hal ini membantu mereka mengenal lingkungan agama mereka sejak dini.
  • Mengenal Allah: Anak perlu diajak mengenal keberadaan Allah dengan sifat-sifat-Nya melalui setiap perbuatan dan komunikasi sehari-hari. Misalnya, ketika memberi makan anak, orang tua dapat mengajarkan bahwa Allah adalah Pemberi rezeki.

BACA JUGA:Stop Bicara Sembarangan ke Anak Jika Tidak Ingin Jadi Kenyataan, Ini Hadistnya

BACA JUGA:Tips Agar Gigi Anak Tidak Berlubang, Cegah dengan Melakukan Kebiasaan Ini

  • Mengajarkan Kalimat Thoyibah: Anak diajarkan kalimat thoyibah seperti bismillah, taawudz, tasbih, tahmid, tahlil, dan istighfar sebagai bentuk pembiasaan dan pengenalan awal terhadap dzikir.

Contoh Pengaplikasian:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: