Checklist Kurikulum Tauhid pada Anak Sesuai Usia, Yuk Bekali Anak Pondasi Agama Sesuai Syariat Islam

Checklist Kurikulum Tauhid pada Anak Sesuai Usia, Yuk Bekali Anak Pondasi Agama Sesuai Syariat Islam

Checklist Kurikulum Tauhid pada Anak Sesuai Usia, Yuk Bekali Anak Pondasi Agama Sesuai Syariat Islam- Ilustrasi Ima Hilmayanti --

Orang tua dapat mengaplikasikan pendekatan ini dengan membacakan cerita-cerita islami sebelum tidur, memperdengarkan ayat-ayat al-Qur'an ketika sedang beraktivitas dengan anak,

Serta membiasakan anak untuk berdzikir dengan kalimat thoyibah saat melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, mandi, dan tidur.

Usia 3-5 Tahun

Pada usia ini, anak mulai mengembangkan pemahaman abstrak dan mampu memahami konsep-konsep yang lebih kompleks. Oleh karena itu, pendekatan dalam mengajarkan tauhid kepada anak usia ini adalah melalui:

  • Contoh Konkrit: Anak perlu diajarkan tauhid melalui contoh-contoh konkrit dan sederhana yang bisa ditemui dalam aktivitas sehari-hari mereka.
  • Pembiasaan Kalimat Thoyibah: Anak harus terbiasa dengan kalimat thoyibah dalam kesehariannya sebagai bentuk pengenalan awal terhadap dzikir.
  • Mengenal Ciptaan Allah: Anak diajak mengenal keberadaan Allah melalui ciptaan-Nya dan melalui aktivitas sehari-hari yang mereka lakukan.

Contoh Pengaplikasian:

Orang tua dapat mengajarkan anak tentang kebesaran Allah melalui kegiatan-kegiatan seperti berkebun, bermain di alam terbuka, atau merawat hewan peliharaan. Selain itu, pembiasaan kalimat thoyibah seperti bismillah sebelum makan atau tidur juga dapat dilakukan.

Usia 6-10 Tahun

Pada usia ini, anak mulai memasuki tahap yang lebih matang dalam pemahaman mereka terhadap agama. Oleh karena itu, pendekatan dalam mengajarkan tauhid kepada anak usia ini adalah melalui:

  • Tadabbur Ciptaan Allah: Anak diajak untuk merenungkan ciptaan Allah dan menunjukkan kebesaran-Nya.
  • Penanaman Keyakinan: Anak ditanamkan keyakinan yang lebih dalam terhadap sifat-sifat Allah dan keberadaan-Nya.
  • Belajar Tauhid: Anak mulai belajar tentang tauhid, malaikat, kitab, dan rosul, serta diperintahkan untuk melaksanakan ibadah sebagai realisasi tauhid.

Contoh Pengaplikasian:

Orang tua atau pendidik dapat memberikan materi-materi tentang ciptaan Allah melalui cerita-cerita, presentasi visual, atau kunjungan ke tempat-tempat yang menunjukkan kebesaran Allah seperti pantai, gunung, atau planetarium.

Selain itu, anak juga perlu diajak untuk mempraktikkan ibadah seperti sholat, puasa, dan bersedekah sebagai bentuk realisasi tauhid dalam kehidupan sehari-hari.

Usia 11-18 Tahun

Pada usia remaja, anak telah memiliki pemahaman yang lebih matang tentang agama. Oleh karena itu, pendekatan dalam mengajarkan tauhid kepada mereka adalah melalui:

  • Penguatan Tauhid: Anak perlu dilatih untuk menguatkan pemahaman mereka tentang tauhid melalui pengulangan dan pembelajaran yang terus-menerus.
  • Belajar tentang Hari Akhir: Anak diajarkan tentang hari akhir, hisab, dan pengawasan Allah, serta tentang balasan Allah terhadap hamba yang pembangkang.
  • Ketaatan sebagai Refleksi Tauhid: Anak perlu ditanamkan pemahaman bahwa ketaatan kepada syariat adalah refleksi dari kokohnya tauhid dalam hati mereka.

Contoh Pengaplikasian:

Pada tahap ini, anak perlu diajak untuk lebih mendalami pemahaman tentang konsep-konsep agama melalui pembelajaran intensif melalui buku-buku, diskusi kelompok, atau seminar-seminar agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: