Mengenal Hipersomnia dan Dampaknya pada Kualitas Hidup
Mengenal Hipersomnia dan Dampaknya pada Kualitas Hidup--Photo by Unsplash
RADARTASIKTV.ID - Hipersomnia merupakan kondisi kesehatan yang sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Banyak orang menganggap rasa kantuk berlebih hanyalah akibat kurang tidur, padahal pada sebagian kasus, kondisi ini bisa menjadi gangguan medis yang perlu penanganan serius.
Hipersomnia membuat seseorang merasakan kantuk ekstrem sepanjang hari meski sudah tidur cukup, dan kondisi ini dapat mengganggu aktivitas, produktivitas, hingga kualitas hidup secara keseluruhan.
BACA JUGA:Panduan Lengkap Merawat Pakaian, Cara Cerdas Mencuci Berbagai Jenis Bahan
BACA JUGA:Diterjang Puting Beliung, Atap Gudang Warga Rusak, Kerugian Materi Ditaksir 3 Juta Rupiah
Apa Itu Hipersomnia?
Hipersomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan rasa kantuk berlebih di siang hari, meski seseorang telah tidur dalam durasi yang memadai pada malam sebelumnya.
Berbeda dengan rasa mengantuk biasa, kondisi ini bersifat kronis dan tidak hilang hanya dengan tidur tambahan. Penderita hipersomnia dapat tidur lebih dari 10 hingga 12 jam per hari, namun tetap merasa tidak segar saat bangun tidur.
Kondisi ini membuat aktivitas harian, baik belajar, bekerja, maupun berinteraksi menjadi lebih sulit dijalani.
Ciri-Ciri Hipersomnia yang Perlu Diwaspadai
Hipersomnia memiliki tanda-tanda yang sering kali mirip dengan kelelahan biasa, sehingga banyak penderitanya tidak menyadari bahwa mereka mengalami gangguan tidur.
Salah satu ciri utamanya adalah kebutuhan tidur yang sangat panjang tetapi tetap disertai rasa lelah ketika bangun.
Selain itu, penderita sering mengalami kesulitan berkonsentrasi, mudah kehilangan fokus, dan cenderung tertidur di situasi yang tidak tepat, seperti saat bekerja atau beraktivitas santai.
Rasa kantuk berlebih biasanya muncul secara tiba-tiba dan sulit ditahan. Beberapa orang juga melaporkan mengalami gangguan memori, suasana hati yang mudah berubah, dan rasa frustasi karena tidak bisa mengendalikan kantuk.
Gejala ini dapat menimbulkan dampak sosial maupun emosional, termasuk menurunnya performa kerja atau akademik.
BACA JUGA:Kampus Klaim Gazebo Ambruk Penuhi Persyaratan Teknis, PPK Pemeliharaan Bentuk Tim Investigasi
Penyebab Hipersomnia Menurut Ahli Kesehatan
Penyebab hipersomnia bisa sangat beragam, mulai dari faktor biologis hingga gaya hidup. Pada sebagian orang, hipersomnia disebabkan oleh gangguan neurologis yang memengaruhi regulasi tidur.
Kondisi seperti sleep apnea juga dapat memicu kantuk berlebih akibat kualitas tidur yang terpotong-potong di malam hari.
Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu, depresi, kecemasan, dan konsumsi alkohol berlebihan turut menjadi faktor pemicu.
Faktor gaya hidup seperti jadwal tidur tidak teratur, stres berat, atau pola makan buruk, juga berperan dalam memperparah hipersomnia.
Dalam beberapa kasus lain, penyebabnya tidak dapat diidentifikasi secara pasti dan disebut sebagai hipersomnia idiopatik.
BACA JUGA:Pemkab Tasik Serahkan 95 Sertifikat Untuk Pelaku UMKM, Bupati Harap Bisa Jadi Modal Pengajuan Kredit
BACA JUGA:Satu Keluarga Korban Longsor Cilacap Dimakamkan di Banjar, Istri Asal Banjar, Suami dari Cilacap
Pentingnya Mengenali Gejala Sejak Dini
Hipersomnia bukan hanya masalah rasa kantuk, melainkan kondisi kesehatan yang dapat mengganggu keseharian dan produktivitas.
Dengan mengenali gejalanya sejak dini, penderita dapat mencari bantuan medis untuk mendapatkan diagnosis akurat dan penanganan yang tepat.
Konsultasi dengan dokter atau ahli tidur menjadi langkah penting agar kondisi ini tidak semakin mengganggu kualitas hidup.
Jika rasa kantuk yang ekstrem mulai memengaruhi aktivitas harian, saatnya untuk memeriksakan diri dan mendapatkan bantuan profesional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: