Fenomena Aurora Borealis Terlihat di Amerika Setelah Badai Matahari, Apakah Ada Dampaknya Bagi Kita?
Fenomena Aurora Borealis Terlihat di Amerika, Apakah Ada Dampak Bagi Kita di Indonesia?--Photo by Freepik
RADARTASIKTV.ID - Langit bagian utara Amerika Serikat sempat menyala merah-hijau beberapa malam lalu. Fenomena Aurora Borealis yang sangat jarang terlihat di lintang rendah itu muncul setelah gelombang badai matahari besar menghantam Bumi.
Para pengamat langit dan fotografer profesional menyebut, bahwa ini merupakan hasil dari dua lontaran massa korona (CME) yang saling menyusul lalu menyatu saat menuju Bumi. Sebuah kejadian yang memperkuat badai magnetik menjadi kelas G4 atau bahkan G5, yang termasuk dalam kategori sangat kuat.
Fenomena ini sekali lagi mengingatkan kita bahwa Matahari tidak hanya pemancar cahaya dan panas, tetapi juga bisa menciptakan gangguan ruang angkasa yang berdampak ke daratan. Seperti satelit, jaringan listrik, hingga langit malam yang bisa kita saksikan dengan mata telanjang.
Namun yang menjadi pertanyaan, jika aurora muncul di Amerika dan bahkan lintang yang biasanya rendah, bagaimana dampaknya untuk negara kita? Apakah kita akan bisa melihat aurora, atau justru berdampak dalam bentuk lain?
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Menurut penjelasan ahli astrofisika, aurora terjadi ketika partikel bermuatan tinggi dari Matahari memasuki medan magnet Bumi, kemudian diarahkan menuju wilayah kutub dan bertemu dengan gas-gas di atmosfer atas. Interaksi inilah yang membuat langit memancarkan cahaya warna-warni yang memukau.
Dalam kasus ini, dua CME dari Matahari yang terjadi sekitar 9-10 November 2025 saling mendahului satu sama lain dan bergabung dalam perjalanannya, memperkuat gelombang kejut yang akhirnya memasuki magnetosfer Bumi.
Akibatnya, gelombang badai magnetik dengan skala K ≥ 8 atau bahkan kategori G4/G5 tercatat di beberapa stasiun pengukuran. Di Inggris, misalnya, ini disebut sebagai “induced geoelectric field” terbesar sejak 2012.
Mengapa Aurora Tiba-Tiba Muncul di Amerika Serikat?
Biasanya aurora hanya muncul di wilayah sangat utara atau selatan (lintang tinggi). Namun kali ini badai magnetik yang sangat kuat membuat aurora bisa terlihat jauh ke selatan, hingga Amerika bagian tengah dan selatan.
Media internasional melaporkan bahwa 24 negara bagian di AS bersiap menghadapi dampak malam aurora. Langit berpadu warna, dan sistem kelistrikan serta komunikasi mulai diuji.
BACA JUGA:BMKG Imbau Warga Tasikmalaya Siapsiaga Hadapi Musim Hujan & Bencana Hidrometeorologi
Apakah Ada Dampak bagi Indonesia?
Untuk Indonesia, kondisi lebih “tenang” dibanding Amerika atau Eropa. Karena letak Indonesia berada di garis khatulistiwa, medan magnet di sana lebih stabil terhadap badai matahari ekstrem.
Hal ini sering disebut sebagai “equatorial shield”. Fakta menunjukkan bahwa meskipun badai magnetik besar terjadi, aurora jarang/nyaris tidak pernah terlihat di lintang rendah seperti Indonesia, karena aurora hanya bisa membentang ke latitud tertentu.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada dampak sama sekali. Efek dari badai matahari besar bisa saja memengaruhi satelit, sistem navigasi (GPS), bahkan jaringan listrik dan telekomunikasi.
Meskipun untuk Indonesia belum dilaporkan gangguan besar terkait kejadian ini. Namun, para pengamat space weather menekankan tetap penting memantau situasi bila intensitas badai meningkat lebih jauh.
Apa yang Harus Diperhatikan?
Masyarakat umum mungkin tidak perlu panik, tetapi terdapat beberapa hal yang bisa diperhatikan:
- Pantau berita dari lembaga resmi seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atau lembaga ruang angkasa jika ada peringatan badai matahari.
- Hindari bergantung penuh pada GPS atau alat navigasi saat kondisi cuaca ruang angkasa ekstrem.
- Untuk penggemar fotografi langit malam: jika aurora muncul di lintang rendah, ambil kesempatan dengan kamera dan tripod, meski peluang di Indonesia sangat kecil.
- Bagi operator satelit atau sistem kelistrikan: ini adalah pengingat bahwa perlindungan terhadap gejolak ruang angkasa sangat penting.
BACA JUGA:Bukan Cuma Cewek! Tren Skincare Buat Cowok Kekinian Makin Digemari, Ternyata Ini Alasan Utamanya
Kejadian aurora yang muncul di Amerika Serikat adalah pengingat visual bahwa Matahari dan ruang angkasa bukan sekadar latar bagi kehidupan kita.
Untuk Indonesia, meski kesempatan melihat aurora sangat rendah, kewaspadaan terhadap potensi gangguan ruang angkasa tetap relevan.
Fenomena ini mengundang kita untuk melihat langit malam dengan pandangan yang lebih luas. Bukan hanya sekedar untuk melihat keindahan, tetapi juga untuk memahami hubungan kita dengan alam semesta yang dinamis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: