Paranje Tasik Panen Perdana, Ternyata Banyak Peminat Langsung Ada Yang Borong

Paranje Tasik Panen Perdana, Ternyata Banyak Peminat Langsung Ada Yang Borong

Paranje Tasik Panen Perdana, Langsung Ada Yang Borong, Satu Program Atasi Empat Masalah Utama Daerah - Hasbi--

RADAR TASIK TV - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, (DKP3) Kota Tasikmalaya, mengadakan panen perdana, pengembangan ayam Rancage Kota Tasikmalaya, Paranje Tasik, Rabu siang.

Paranje Tasik sendiri merupakan program yang sudah dimulai 10 minggu lalu, dan hari ini, lebih dari 700 ayam siap dipanen.

Pilot projek program Paranje Tasik ini dilaksanakan di kelompok tani Sawargi Jaya, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.

Lebih dari 700 ayam ini merupakan ayam kampung, yang sudah diteliti dan layak untuk konsumsi, namanya ayam Sentul atau ayam Ciung Wanara.

Program Paranje Tasik ini, merupakan salah satu inovasi untuk peternakan ayam, dengan menggunakan kandang yang kecil, dan estetik, dan cocok untuk dibuat di wilayah perkotaan.

BACA JUGA:Juan Esnaider Resmi Jadi Pelatih PSBS Biak, Langsung Boyong 4 Pemain Asing untuk Liga 1 2024/2025, Siapa Saja?

BACA JUGA:Persis Solo Lepas 7 Pemain di Jeda Kompetisi, Buru Pemain Lini Belakang untuk Liga 1 2024/2025, Ini Alasannya

Program ini tentunya disambut baik, PLH Wali Kota Tasikmalaya, Asep Sukmana. Asep menuturkan, program ini bagus karena sekaligus bisa menjadi solusi dari empat permasalahan, yaitu kemiskinan, stunting, inflasi dan sampah.

“Ini program bagus, 1 program untuk 4 masalah, sampah stunting kemiskinan inflasi. Saya tekankan kolaborasi. Paranje harus dikolaborasikan, oleh semua pihak. Paranje semakin besar bisa direflikasi daerah lain, ini adalah keberhasilan warga tasikmalaya.” ujar Asep.

Hal senada disampaikan kepada Dinas KP3 Kota Tasikmalaya, Adang Mulyana. Rencananya Paranje Tasik akan dibentuk di 10 titik lainnya, dan dua titik melalui CSR Bank BJB.

Tentunya masalah pemasaran, sudah ada rumah makan Saung Jembar yang siap menampung ayam program Paranje ini yang dijual satu ekornya 40 ribu rupiah.

“Semoga masalah kita bisa selesai, utamanya sampah, organik makanan maggot. Manggot kita kasihkan ke ayam dengan komposisi yang ada. Banyak resto yang butuh ayam kampung, semoga ini jadi peluang baik untuk masyarakat. Ini jadi pemicu warga bisa sukseskan ini.” ujar Adang.

“Saya berharap ini bisa disempurnakan lagi, sudah baik. Semoga kelompok di titik-titik lainnya bisa ikut serta dengan kami menjadi peternak ayam paranje dan bisa lebih disempurnakan lagi. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kelompok kami.” ujar Reza.

Kesuksesan program ini terletak pada kolaborasi semua pihak. Harapannya Paranje Tasik bisa semakin banyak dan diadopsi oleh masyarakat pada umumnya, sehingga Kota Tasik bisa sama-sama, menuntaskan empat permasalahan utama seperti stunting, sampah, inflasi dan kemiskinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: