Pemkot Tasikmalaya Pantau Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis, Andalkan Program PMT Turunkan Stunting

Pemkot Tasikmalaya Pantau Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis, Andalkan Program PMT Turunkan Stunting

 

RADAR TASIK TV - PMT atau pemberian makanan tambahan menjadi program andalan untuk menekan angka stunting di Kota Tasikmalaya. Selain mengandung double protein, menu masakan juga berbasis kearifan lokal.

Ibu hamil yang mengidap Kekurangan Energi Kronis (KEK), dipantau lewat program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) selama 4 bulan terhitung mulai bulan Mei, Juni, Juli, dan Agustus, untuk memastikan asupan gizi cukup.

BACA JUGA:Pawai Alegoris Disambut Antusias Ribuan Warga, Berdayakan Masyarakat Kembangkan Potensi Wisata

BACA JUGA:Selain Karena Harga Ramah Dikantong, ini Alasan Warung Sate Babeh Jadi Favorit Santri Cipasung

Anggaran diberikan setiap pekan sebesar 6 juta rupiah untuk belanja bahan masakan. Nominal itupun sudah termasuk honor untuk distributor. Sejak dimulai pada 3 Mei 2024, ada 200 sasaran PMT. Terdiri dari balita dan ibu hamil. 

Sejak 8 Juli sebanyak 142 balita gizi kurang dihentikan pemberian makanan tambahan, karena sudah berbatas waktu.

Ketua Pokmas Sangkan Sehat, Puskesmas Tamansari, Yanti Novianti Rahayu, mengatakan, setelah Agustus, program PMT akan dihentikan.

pihaknya menyebut tidak bisa swasembada jika masih ditemukan ibu hamil kek setelah program selesai.

Yanti menambahkan, anggota Pokmas tak bisa menjamin PMT bisa manjur menuntaskan kek pada ibu hamil. Setelah program selesai namun ibu hamil masih terkena KEK, ibu hamil akan dirujuk ke Puskesmas untuk diperiksa lebih lanjut.

BACA JUGA:Punya 65 Menu Masakan, Saung Panyawah Hadirkan Konsep Prasmanan Dengan Harga Terjangkau

BACA JUGA:Miris, Puluhan Ibu Hamil Di Setiawargi Kota Tasikmalaya Kekurangan Energi Kronis, Bayi Lahir Berisiko Stunting

Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :

Sumber: