DJKN Gelar Edukasi Pengelolaan Kekayaan Negara dan Lelang di Garut

DJKN Gelar Edukasi Pengelolaan Kekayaan Negara dan Lelang di Garut

DJKN Gelar Edukasi Pengelolaan Kekayaan Negara dan Lelang di Garut--(foto : istimewa)

RADARTASIKTV.ID – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melalui KPKNL Tasikmalaya bersama Direktorat Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara (PKKN) menggelar kegiatan edukasi dan komunikasi terkait pengelolaan kekayaan negara dan lelang. Acara yang berlangsung pada 24–25 Juli 2025 ini bertempat di Perpustakaan Parmadenda Library and Creative Hub Kabupaten Garut dan dihadiri oleh pemerintah daerah, RSUD Garut, Kementerian Agama, perbankan, serta perwakilan kementerian dan lembaga lainnya.

Kepala KPKNL Tasikmalaya, Muthoharul Janan, dalam sambutannya mengatakan kegiatan edukasi yang digelar di tempat literasi ini diharapkan dapat mendorong semangat pengelolaan kekayaan negara yang optimal. Selain mengikuti materi, peserta juga berkesempatan menikmati fasilitas perpustakaan yang lengkap, mulai dari koleksi buku, ruang kerja kreatif, hingga karya seni seniman lokal. Menurutnya, budaya literasi dapat menjadi fondasi kuat dalam mendukung pengelolaan aset negara yang lebih baik.

BACA JUGA:Masalah Banjir di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya Teratasi, Dinas PUPR Alihkan Pembuangan Saluran Air

BACA JUGA:Peremajaan Drainase, Trotoar dan Jalan di Area Masjid Agung Rampung, Akan Dilanjut di Anggaran Perubahan 2025

Pada hari pertama, Kepala Seksi PKN KPKNL Tasikmalaya, Ariyanto, memaparkan materi mengenai pengertian Barang Milik Negara (BMN), siklus pengelolaan aset, dan layanan Seksi PKN. Ia mendorong setiap satuan kerja untuk lebih aktif mengidentifikasi dan mencatat BMN agar dapat dikelola secara optimal. Aset yang tidak digunakan dapat dipindahtangankan melalui penjualan lelang atau pemanfaatan lain sehingga memberikan kontribusi terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Pemateri berikutnya, Muhammad Irfan Ardiansyah, menjelaskan tentang penilaian BMN dengan beragam tujuan yang kini tak hanya terbatas pada penyusunan laporan keuangan. Masa berlaku hasil penilaian juga menjadi lebih fleksibel, mulai dari enam bulan hingga satu tahun, sesuai ketentuan yang berlaku. Sesi diskusi berjalan interaktif dengan peserta yang antusias menyampaikan kendala dan masukan terkait layanan pengelolaan aset negara.

BACA JUGA:Tiga Unit Bisnis Kawan Lama Group Buka di Transmart Tasikmalaya, Destinasi Belanja Baru Ubah Gaya Hidup

Materi selanjutnya disampaikan oleh Sumarsono, Kasubdit Perumusan Kebijakan Piutang Negara Dit. PKKN DJKN. Ia menyoroti persoalan piutang macet yang kerap mengganggu laporan keuangan satuan kerja dan menjadi catatan rutin dalam pemeriksaan BPK. Sumarsono mengajak instansi terkait untuk bersama-sama menyelesaikan piutang melalui Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) dan KPKNL. Berdasarkan PMK Nomor 137/PMK.06/2022, penghapusan piutang dapat dilakukan melalui mekanisme Piutang Negara Belum Dapat Ditagih (PSBDT) maupun Pernyataan Piutang Daerah Telah Optimal (PPDTO). Digitalisasi arsip piutang juga ditekankan guna memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Pada hari kedua, Adrian Noor Prayudha, Pelelang KPKNL Tasikmalaya, memaparkan penerapan Lelang Generasi 2 yang mulai diberlakukan secara menyeluruh pada semester II tahun 2025. Sistem terbaru ini menghadirkan berbagai inovasi, seperti penggunaan akun pemohon berbentuk korporasi, kemudahan monitoring proses permohonan lelang, dan transparansi penugasan pelelang. Adrian menyebut Lelang Generasi 2 akan membuat proses lelang menjadi lebih efisien, terintegrasi, dan terpercaya bagi semua pihak.

BACA JUGA:Warga Pajagan Bentangkan Bendera 100 Meter Sambut HUT RI, Simbol Kebanggaan dan Semangat Kebersamaan Warga

BACA JUGA:Utang Jamkesda Pemkab Tasikmalaya Capai Rp 31 Miliar, RSUD KHZ Musthafa Pinjam 20 M Ke BJB Untuk Operasional

Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta tentang tata kelola kekayaan negara, piutang, dan mekanisme lelang. DJKN menargetkan kegiatan semacam ini menjadi sarana kolaborasi lintas instansi dalam mencari solusi serta inovasi untuk mengoptimalkan pengelolaan aset negara. Dengan semangat literasi yang diusung tempat penyelenggaraan acara, pengelolaan kekayaan negara diharapkan dapat semakin baik dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: