Renungan Kemerdekaan: Sudahkah Bangsa Indonesia Benar-Benar Merdeka?

Renungan Kemerdekaan: Sudahkah Bangsa Indonesia Benar-Benar Merdeka?

Sudahkan Kita Benar-Benar Merdeka? Foto Freepik--

RADARTASIKTV.ID - Setiap tanggal 17 Agustus, langit dan bumi Indonesia dipenuhi warna Merah Putih. Lagu kebangsaan berkumandang, semangat patriotisme menggelora, dan ingatan akan perjuangan para pahlawan kembali dihidupkan.

Namun di balik euforia itu, ada pertanyaan yang layak direnungkan: apakah kita benar-benar sudah merdeka, atau hanya berpindah dari satu bentuk penjajahan ke bentuk lain yang lebih halus dan sulit disadari?

Merdeka Secara Politik, Tapi Bagaimana dengan yang Lain?

Secara politik, Indonesia memang telah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Tidak ada lagi kekuasaan kolonial yang mengatur langsung pemerintahan dan menentukan kebijakan kita. Rakyat berhak memilih pemimpin, dan undang-undang dibuat oleh lembaga perwakilan yang dipilih secara demokratis.

BACA JUGA:Makna Merdeka: Perspektif Epistemologis, Pemikir Dunia, Pendiri Bangsa, dan Islam

BACA JUGA:Pekan QRIS Nasional 2025, Bank Indonesia Ajak Seluruh Lapisan Masyarakat Priangan Timur Gunakan QRIS

Namun kemerdekaan politik hanyalah satu dimensi. Merdeka secara penuh berarti terbebas dari segala bentuk penindasan, baik fisik, ekonomi, sosial, maupun mental. Dan pada titik ini, banyak tantangan yang membuat kemerdekaan kita belum sepenuhnya utuh.

Penjajahan Ekonomi: Ketergantungan dan Ketimpangan

Salah satu bentuk penjajahan modern adalah dominasi ekonomi oleh kekuatan besar, baik asing maupun domestik. Ketika sumber daya alam dikelola oleh pihak luar atau hanya segelintir kelompok, dan hasilnya tidak dinikmati secara merata oleh rakyat, maka kedaulatan ekonomi patut dipertanyakan.

Contohnya bisa dilihat dari:

  • Ketergantungan pada impor bahan pangan tertentu yang membuat harga di pasar mudah diguncang oleh fluktuasi global.
  • Sumber daya alam seperti tambang, minyak, dan gas yang sebagian besar dikelola oleh perusahaan asing atau konglomerasi besar dengan nilai tambah yang minim bagi rakyat lokal.
  • Jurang kesenjangan antara si kaya dan si miskin yang semakin lebar, memunculkan ketidakadilan sosial.

Merdeka sejati berarti mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam hal ekonomi, tanpa harus selalu tunduk pada kepentingan pihak luar.

Penjajahan Budaya: Tergerusnya Jati Diri

Penjajahan budaya tidak datang dengan senjata, melainkan dengan gaya hidup, tren, dan informasi yang mengubah cara pandang masyarakat. Dalam era globalisasi, arus budaya asing mengalir deras melalui film, musik, media sosial, dan produk-produk konsumsi.

BACA JUGA:Manajemen Talenta, Tempatkan Asn Sesuai Kemampuan, Pelayanan Pada Masyarakat Lebih Maksimal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: