Perlu Inovasi agar PKL Tetap Berjualan di Shelter Dadaha, Pemerhati Sosial Pertanyakan Sikap Wali Kota

Perlu Inovasi agar PKL Tetap Berjualan di Shelter Dadaha, Pemerhati Sosial Pertanyakan Sikap Wali Kota

Perlu Inovasi agar PKL Tetap Berjualan di Shelter Dadaha, Pemerhati Pertanyakan Sikap Wali Kota soal PKL--

RADARTASIKTV.ID - Pengamat sosial yang juga Ketua Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Kota Tasikmalaya, Miftah Farid, mengkritisi kinerja Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam mengelola pedagang kaki lima, khususnya di wilayah Dadaha.

Pedagang yang seharusnya berada di shelter khusus, malah berjualan di lokasi sembarangan, sehingga kondisi shelter kini memprihatinkan lantaran ditinggal pedagang, ditambah dekat dengan tempat pembuangan sampah sementara.

Menurut Farid, perlu ada regulasi yang jelas serta pengaplikasian yang betul. Pemkot pun perlu membuat inovasi agar para pedagang mau kembali menempati Shelter Dadaha.

Terkait TPS yang mengganggu, baginya tidak masalah jika TPS benar-benar berfungsi untuk menampung sampah sementara, bukan untuk menampung sampah hingga berhari-hari.

BACA JUGA:Happy Vibes Banget! Hearts2Hearts Kompak Nyanyi Bahasa Indonesia di Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day

BACA JUGA:Shelter Dadaha Sepi, Pedagang Pilih Melapak di Pinggir Jalan, Dari 134 Hanya Empat Pedagang yang Bertahan

Inovasi dinilai penting mengingat shelter berada cukup jauh dari pusat keramaian, seperti areal jogging track, stadion, hingga alun-alun dan sejumlah gedung olahraga lainnya.

“Kalau ada regulasi yang jelas dan rancangan tata ruang yang jelas dan itu digunakan dengan jelas, nggak akan ada PKL yang semrawut. Apalagi di Dadaha sudah ada shelter. Shelter berada cukup jauh dari pusat Dadaha di mana masyarakat berkumpul, ditambah posisi shelter berdampingan dengan TPS. Yang namanya tempat makan kalau di sampingnya bau, ya mengganggu. Tidak harus dipindahkan, harus dijalankan sesuai penamaan TPS, yaitu sementara, bukan menyimpan sampah tiga hari. Kalau sementara cuma beberapa jam, sepertinya aman, tidak akan bau,"ungkapnya.

Farid juga turut mempertanyakan sikap Wali Kota Tasikmalaya terhadap keberadaan PKL. Sebelumnya, Dinas KUMKM Indag mengaku sudah punya konsep untuk mengelola PKL, hanya saja belum bisa dilaksanakan karena menunggu aturan yang menguatkan.

Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut : 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: