6 Jenderal Ini Jatuh Cinta dengan Kota Tasikmalaya, Salah Satunya Kaskostrad Mayjen TNI Farid Makruf, Kenapa?

6 Jenderal Ini Jatuh Cinta dengan Kota Tasikmalaya, Salah Satunya Kaskostrad Mayjen TNI Farid Makruf, Kenapa?

Searah jarum jam: Mayjen TNI Farid Makruf, Mayjen TNI Muhammad Muchidin, Marsekal Pertama Indan G Buldansyah, Brigjen TNI Windiyatno, Brigjen TNI Bangun Nawoko, Brigjen Pol Gupuh Setiyono-istimewa-

Farida Makruf, Gupuh Setiyono, Muhammad Muchidin, dan Indan Gilang Buldansyah, empat perwira ini rupanya smaa-sama paham.

Bahwa Tasikmalaya merupakan daerah penugasan yang ‘ngeri-ngeri sedap’.  Ada jejak para pendahulu di kesatuan masing-masing yang sukses meniti karir sampai berpangkat jenderal.

Keempatnya kompak untuk mendedikasikan diri secara total untuk memberi warna terbaik di wilayah yang memiliki ratusan pondok pesantren itu.

Histrori Tasikmalaya pun mereka gali bukan saja dari aspek keamanan dan ketertiban.

Juga aspek sosial, budaya, ekonomi, pendidikan. Dandim Muhammad Muchidin sebagai komandan kesatuan yang terkait teritorial, sering menjadi temoat sharing para tokoh masyarakat.

BACA JUGA:Vespa Metic 20 Jutaan, Kamu Lebih Suka Varian Yang Mana Nih?

BACA JUGA:Daftar Harga Ipad Terbaru 2023, Lengkap Dengan Spesifikasinya

Selain para tokoh masyarakat, ada juga pengusaha, akademisi, pimpinan BUMN, dan jurnalis yang berdiskusi membahas beragam persoalan di Tasikmalaya.

Hingga dalam sebuah diskusi tercetuslah gagasan di Kodim 0612 untuk menghimpun semua elemen dalam satu wadah bernama Forum Peduli Tasik (FPT).

FPT dijadikan wadah merangkul semua ynag peduli terhadap Tasikmalaya. Ternyata yang tergabung selain multi profesi, suku, juga agama.

Saat dikukuhkan pada 21 September 2012 di Markas Brigif 13 Galuh Rahayu, Kolonel Inf Farid Makruf, M.A, didaulat sebagai ketua FPT.

Gebrakan Farid Makruf memimpin FPT diback up Gupuh Setiyono, Muhammad Muchidin dan Indan Gilang Buldansyah dengan menggerakan anggota di kesatuan masing-masing.

Wali Kota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman yang dilantik tak lama setelah FPT terbentuk, juga menjadi bagian FPT.

Berbagai kajian dan saran dari FPT menjadi ‘vitamin’ tambahan bagi Wali Kota Tasikmalaya dalam menyusun program.

Diantaranya mempercantik Gedung Kesenian di Dadaha. Termasuk membersihkan  kawasan Dadaha dan Kota Tasikmalaya dari aksi vandalisme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: