Santri dan Pelajar Dibimbing Belajar Kitab Kuning Hingga Ditargetkan Tamat 30 Juz Al-Qur'an Selama Ramadhan
Para santri sedang mengikuti kajian ramadhan di pondok pesantren Darusshoba Al-muwaddah--
RADAR TV - Pondok Pesantren Darusshoba Al-muwaddah Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya menyambut baik program pemerintah yang menggantikan jam jadwal sekolah Siswa-Siswi dengan ikut diklat (Pasaran) Ramadan sekaligus mewajibkan mengaji di Pesantren.
Pondok pesantren Darusshoba Al-muwaddah adalah bagian salah satu Pondok Pesantren yang berada di tengah-tengah masyarakat beralamat di Kampung Babakan Desa Sukarame Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya.
Ajengan Kiki Zaelani S.Pd.I, Pimpinan Ponpes mengatakan, sangat menyambut baik salah satu bagian dari program pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya ini.
"Para santri dan sebagian siswa-siswi yang bersekolah di SMP Negeri didekat pesantren, ikut sama-sama belajar mengaji di pondok pesantren dengan sistem diklat dan pasaran," ujarnya kepada Radar.
BACA JUGA:Bingung Lebaran Nanti Masak Apa? Berikut Ini Rekomendasi Menu Khas Lebaran yang Wajib Kamu Tahu
Kiki menyebutkan, ini menunjang aktivitas kegiatan pondok pesantren yang memiliki targetan- targetan tertentu selama kurikulum pondok pesantren di bulan suci Ramadan. Dengan demikian, jam sekolah itu digantikan dengan jamnya mengaji.
Setiap santri yang mengikuti kegiatan ini, baik yang santri asli warga pondok pesantren ataupun santri yang bukan warga pondok pesantren, diminta untuk sama-sama semangat menjalankan sistem pembelajaran ini.
Hal itu dikarenakan, disamping menyambut baik dengan adanya program jadwal sekolah digantikan dengan mengaji di pondok pesantren ini, namun juga di pondok pesantren memiliki target tertentu menyelesaikan beberapa mata kitab yang harus tamat di bulan Ramadan ini.
BACA JUGA:Rasa Lapar Ternyata Bikin Umur Panjang, dr. Hendrian Ungkap Alasannya
Beberapa program yang dijalankan setiap hari ba'da salat, setiap santri yang melakukan diklat di pondok pesantren diwajibkan melaksanakan tadarus, sehingga satu hari itu bisa mencapai 1 juz pembacaan tadarus.
"Jadi kurun waktu 1 bulan itu tamat 30 juz, kemudian kegiatan ini akan dilaksanakan sampai dengan tanggal 21 Ramadan," ucapnya.
Kiki menyebutkan, dengan adanya program ini, menambah pengalaman baru dan sistem baru, sehingga menjadi semangat untuk mendidik para peserta didik. Baik santri maupun siswa-siswi di lingkungan sekolah yang ada di pondok pesantren.
Kiki berharap, program ini terus berlanjut di tahun-tahun yang akan datang. Sebab, disamping santri yang bersekolah di luar pondok pesantren, sekarang bisa memfokuskan dan memaksimalkan mengaji. Begitupun bagi siswa-siswi yang tidak ada di pondok pesantren, sama-sama bisa ikut mengaji.
Kiki bersyukur, semuanya berjalan lancar, setiap hari beribadah berjama'ah Salat fardu, Salat Tarawih, kemudian melakukan tadarus bersama dan mengaji kitab kuning bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: