Kerajinan Kayu Purbaratu Usung Konsep Ramah Lingkungan, Tetap Eksis Di Tengah Gempuran Kerajinan Modern

Kerajinan Kayu Purbaratu Usung Konsep Ramah Lingkungan, Tetap Eksis Di Tengah Gempuran Kerajinan Modern --
Kerajinan Kayu Purbaratu Usung Konsep Ramah Lingkungan, Tetap Eksis Di Tengah Gempuran Kerajinan Modern
RADAR TASIK TV - Semakin berkembangnya zaman, kerajinan kayu semakin jarang ditemui. Namun di tangan seorang perajin, kerajinan kayu yang mulai dikembangkan sejak 2020 masih bertahan hingga sekarang.
Dengan terus melakukan inovasi dalam menghasilkan karya-karyanya, Amin dan rekannya mampu bersaing dengan perajin kayu lainnya.
BACA JUGA:HAN 2024, Srikandi PLN Edukasi Siswa Manfaat Dan Bahaya Listrik
Sesuai dengan namanya TM Craft yang dalam bahasa indonesia berarti kerajinan kayu tasikmalaya, amin memproduksi kerajinanya di Kelurahan Ranca Bogo Kecamatan Tanjungjaya Kota Tasikmalaya.
Berawal dari kelompok binaan KEMNAKER yang merintis usaha kerajinan kayu, saat ini dirinya sudah mendapat sertifikasi dari salah satu pondok pesantren yakni dengan menjadi unit usaha pesantren.
Dengan membawa tema ramah lingkungan, Amin dan rekannya terus menghasilkan beragam karya seperti plakat, sketsa, pataka bendera, bahkan hingga gantungan kunci.
Berbagai pesanan pun datang dari dalam dan luar kota Tasikmalaya, sampai yang terjauh dari Papua Barat.
Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau, mulai dari 3000 an untuk gantungan kunci, dan harga termahal mencapai satu juta rupiah untuk pemesanan logo sekolah.
"Untuk mempertahankan usaha ini dengan terus melakukan kreativitas dan inovasi agar tidak bosan dan kami berharap kedepannya dapat membuat pelatihan kewirausahaan di masyarakat,"ujar Sidiq.
Amin berharap, kedepan dirinya dan kelompoknya tidak sekadar mampu mengelola usaha, tetapi dapat mengajarkan kepada masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan di bidang seni ukir kayu.
BACA JUGA:Buka Sejak Tahun 2005, ini Cara Nasi To Mughni Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Kuliner Kekinian
BACA JUGA:Bawaslu Soroti Netralitas ASN Dan Money Politik di Pilkada 2024, ini Cara Penjegahannya...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: