Dampak Pandemi, Dua Perusahaan Di Banjar Berjuang Bangkit, Terpuruk Karena Modal Usaha Dan Pasar Yang Buruk

Dampak Pandemi, Dua Perusahaan Di Banjar Berjuang Bangkit, Terpuruk Karena Modal Usaha Dan Pasar Yang Buruk

Dampak Pandemi, Dua Perusahaan Di Banjar Berjuang Bangkit, Terpuruk Karena Modal Usaha Dan Pasar Yang Buruk--Sukirman

Dampak Pandemi, Dua Perusahaan Di Banjar Berjuang Bangkit, Terpuruk Karena Modal Usaha Dan Pasar Yang Buruk

 

RADAR TASIK TV - Dinas tenaga kerja Kota Banjar mencatat sebanyak 151 perusahaan, dua diantaranya mengalami sakit. Kondisi kedua perusahaan tidak sehat, karena terdampak dari pandemi covid 19 yang berlangsung lebih dari 2 tahun.

Kepala bidang hubungan industri dan kelembagaan jaminan sosial dinas tenaga kerja Kota Banjar, Dewi Fartika mengatakan, meski dalam kondisi sakit, tetapi PT APL tetap beroperasi dengan bantuan investor bernama PT Layo.

BACA JUGA:Soal Cawagub, Dedi Mulyadi Serahkan Ke Koalisi, Akui Banyak Nama Yang Cocok Jadi Pendamping Dirinya

BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Pangkostrad Tanam Kakao Dan Jagung Di Lahan Seluas 610 Hektar

Soal rekrutmen pekerja, PT Layo menyerahkan kepada perusahaan outsourcing yaitu PT MJL. Sedangkan, PT Sunchang tidak produksi dan bangunannya dijual.

"PT APL sedang sakit tapi kenaikan produksi dibantu oleh PT LAYO. PT LAYO itu investor dari luar tetapi namanya masih tetap dikelola oleh owner  PT APL. Terkait pekerjanya PT APL menyerahkan ke PT MJL . PT SUNCHANG sudah ngasih surat ke kami, bahwa sudah tidak memproduksi lagi dan bangunannya akan dijual,"ujar Dewi.

Direktur umum PT APL, Wahyu Hidayat menjelaskan kondisi perusahaan yang sedang terpuruk karena modal usaha dan pasar yang buruk.

Pihaknya menggandeng investor atau buyer sehingga perusahaan kembali beroperasi dan memperkerjakan ratusan buruh. Perusahaan upaya membantu ekonomi masyarakat dengan merekrut banyak pekerja.

"Faktor utamanya adalah modal dan pasar yang jelek. Kita menggandeng investor atau buyer yang memang bisa membantu PT APL tetap ada dan berjalan. Kita tetap ingin berjalan sehingga banyak menyerap tenaga kerja. Karyawan yang diterima di PT APL melalui PT MJL itu ada 800 orang,"ujar Wahyu.

Managemen PT APL berharap, kondisi perusahaan semakin membaik sehingga dapat memperkerjakan banyak buruh.

BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Pangkostrad Tanam Kakao Dan Jagung Di Lahan Seluas 610 Hektar

BACA JUGA:Paskibraka Putri Beragama Islam Di Kota Tasik Pastikan Pakai Hijab

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: