Mengungkap Cara Bahagia yang Efektif Menurut Buku The Subtle Art Of Not Giving a F*ck Karya Mark Manson
Mengungkap Cara Bahagia Menurut Buku The Subtle Art Of The Not Giving A F*ck Karya Mark Manson- Ilustrasi Gambar Ima Hilmayanti --
Mengungkap Cara Bahagia yang Efektif Menurut Buku The Subtle Art Of Not Giving a F*ck Karya Mark Manson
RADAR TASIK TV- Mengungkap rahasia kebahagiaan menurut buku The Subtle Art of Not Giving a F*ck atau sering kita kenal dengan buku "Sebuah Seni Bersikap Bodo Amat" yang ditulis oleh Mark Manson.
Menurut Mark Manson dalam bukunya menyebutkan bahwa salah satu letak kebahagiaan adalah berhenti memperdulikan omongan orang lain dan mulai fokus pada apa yang benar-benar penting.
Dalam bukunya, Mark Manson mengungkapkan bahwa hidup sering kali dipengaruhi oleh ekspektasi sosial—seperti harus menikah pada usia tertentu atau harus memiliki tabungan sekian di usia tertentu.
BACA JUGA:8 Tips Menguatkan Mental Agar Kuat Menghadapi Masalah, yang Suka Baperan Wajib Baca!
BACA JUGA:Sering Disepelekan, Ternyata Begadang Berisiko Menyebabkan Gangguan Mental, ini Penjelasannya
Padahal, jika kita terlalu mengikuti standar masyarakat, maka kita akan terus merasa kurang bahkan bisa merasa bahwa diri kita hina dan dianggap gagal.
Meskipun ia juga menyebutkan sebenarnya semakin bertambahnya usia kita menuju lansia, maka sikap bodo amat akan tumbuh dengan sendirinya. Tapi apakah kita harus menunggu dulu lansia untuk bisa bersikap bodo amat?
Sampai kapan kita harus terus hidup sesuai dengan ekspektasi masyarakat yang tidak akan pernah habis tersebut? Cape bukan?
BACA JUGA:Dear Gen Z, Media Sosial Ternyata Dapat Berpengaruh Buruk Bagi Kesehatan Mental, ini Penjelasannya
BACA JUGA:Tanda Kamu Kena Mental Block: Salah Satu Cirinya Kamu Sering Meragukan Diri Kamu Sendiri
Ironisnya, pencarian terus-menerus akan kebahagiaan atau kesuksesan material justru menunjukkan rasa kekurangan dalam hidup kita.
Padahal, jika kita berhenti sejenak dan menghargai apa yang kita miliki, kita mungkin akan menemukan banyak hal positif yang sudah ada.
Sebagaimana dikatakan, "Kamu tidak akan pernah bahagia jika kamu terus mencari apa itu kebahagiaan," sama halnya dengan tidak akan pernah menemukan makna hidup jika terus-menerus mencarinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: