Menjelang Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2025: Menakar Tantangan dan Harapan

Foto: Hendri Sabeth, Tokoh Muda Tasikmalaya, Alumni ITB , Founder TSLF (Tasikmalaya Strategic Leadership Forum)--
Pemimpin mendatang harus menjadikan rehabilitasi danpembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama.
5. Keterbatasan Fasilitas Kesehatan
Dengan jumlah penduduk hampir 2 juta jiwa, Kabupaten Tasikmalaya baru memiliki satu rumah sakit daerah yang memadai, yaitu SMC di Singaparna. Akses layanan kesehatan di daerah pelosok sangat terbatas, terutama di wilayah selatan.
Pembangunan fasilitas kesehatan, penambahan tenaga medis, danlayanan berbasis teknologi menjadi hal mendesak.
6. Persampahan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Tasikmalaya menghasilkan sekitar 900 ton sampah per hari, namunhanya 13% yang berhasil ditangani secara optimal.
Infrastruktur pengelolaan sampah sangat terbatas dan partisipasi masyarakat masih rendah. TPS liar menjamur dan mencemari lingkungan.
Pemimpin baru perlu mengintegrasikan kebijakan persampahan dengan pendekatan berbasis masyarakat dan teknologi pengelolaan modern.
BACA JUGA:Amir Mahpud Tegaskan KDM Bersama Gerindra di PSU Tasikmalaya, Berkomitmen Untuk Menangkan Cecep-Asep
BACA JUGA:Alumni SMAN 2 Tasik Bakal Dirikan Yayasan dan Badan Usaha, Ajang Salurkan Kebaikan Kepada Sesama
7. Krisis Air Bersih
Setiap musim kemarau, sejumlah kecamatan mengalami krisis air bersih, sepertiSukaraja, Cipatujah, Cikalong, dan lainnya.
Infrastruktur distribusi air masihminim, sementara kualitas air juga menurun akibat pencemaran. Dampaknyasangat terasa pada rumah tangga dan pertanian.
Pemerintah perlu berinvestasi dalam infrastruktur air dan pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
8. Rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: