OJK Tasikmalaya Soroti Modus Penipuan Keuangan yang Semakin Canggih, Intensifkan Edukasi Kepada Masyarakat

OJK Soroti Modus Penipuan Keuangan Yang Makin Canggih, OJK Intensifkan Edukasi Kepada Masyarakat--Nurohman
RADARTASIKTV.ID - Plt Kepala OJK Tasikmalaya, Melati Usman, mengungkapkan bahwa baru-baru ini, seorang warga Ciamis kehilangan uang ratusan juta rupiah hanya dalam hitungan menit usai menerima panggilan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas direktorat jenderal pajak.
Oknum tersebut, kata melati, menggunakan modus berpura-pura meminta korban mengubah nomor pokok wajib pajak atau npwp agar sesuai dengan nomor KTP.
Ia mengungkapkan, korban sempat diajak melakukan video call dan diminta menyebutkan berbagai inforamasi pribadi, termasuk nama orang tua dan data sensitif lainnya.
Namun, selama panggilan berlangsung, wajah pelaku tidak pernah terlihat. Tak lama setelah video call ditutup, saldo dalam E-Wallet milik korban raib seketika.
BACA JUGA:Harga Daging Ayam Anjlok, Pedagang Sulit Dapat Untung, Dinas KUKMP Banjar Belum Intervensi Pasar
Kasus ini menambah panjang daftar pengaduan penipuan yang masuk ke satgas perlindungan konsumen sektor jasa keuangan atau satgas pati, melalui kanal online terpadu masyarakat atau KOTM. Hingga saat ini, tercatat sudah ada 58 laporan serupa yang diterima oleh layanan tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Melati Usman saat acara jumpa pers dan silaturahmi halal bihalal dengan insan pers, kamis siang.
Melati mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap segala bentuk permintaan data pribadi, terutama yang mengatasnamakan instansi resmi.
Ada dugaan kuat bahwa data-data yang dikumpulkan oleh pelaku digunakan untuk membobol akun keuangan korban, termasuk dompet digital dan rekening bank.
OJK Tasikmalaya mendorong masyarakat untuk tidak hanya meningkatkan kewaspadaan, tetapi juga segera melapor apabila mengalami atau mencurigai modus penipuan serupa.
OJK terus mengintensifkan edukasi kepada masyarakat agar tidak sembarangan membagikan informasi pribadi melalui saluran komunikasi yang tidak dapat diverifikasi keasliannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: