BACA JUGA:Vespa Metic 20 Jutaan, Kamu Lebih Suka Varian Yang Mana Nih?
BACA JUGA:Daftar Harga Ipad Terbaru 2023, Lengkap Dengan Spesifikasinya
Selain para tokoh masyarakat, ada juga pengusaha, akademisi, pimpinan BUMN, dan jurnalis yang berdiskusi membahas beragam persoalan di Tasikmalaya.
Hingga dalam sebuah diskusi tercetuslah gagasan di Kodim 0612 untuk menghimpun semua elemen dalam satu wadah bernama Forum Peduli Tasik (FPT).
FPT dijadikan wadah merangkul semua ynag peduli terhadap Tasikmalaya. Ternyata yang tergabung selain multi profesi, suku, juga agama.
Saat dikukuhkan pada 21 September 2012 di Markas Brigif 13 Galuh Rahayu, Kolonel Inf Farid Makruf, M.A, didaulat sebagai ketua FPT.
Gebrakan Farid Makruf memimpin FPT diback up Gupuh Setiyono, Muhammad Muchidin dan Indan Gilang Buldansyah dengan menggerakan anggota di kesatuan masing-masing.
Wali Kota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman yang dilantik tak lama setelah FPT terbentuk, juga menjadi bagian FPT.
Berbagai kajian dan saran dari FPT menjadi ‘vitamin’ tambahan bagi Wali Kota Tasikmalaya dalam menyusun program.
Diantaranya mempercantik Gedung Kesenian di Dadaha. Termasuk membersihkan kawasan Dadaha dan Kota Tasikmalaya dari aksi vandalisme.
BACA JUGA:Tablet Advan Harga 2 Jutaan, Cek Spesifikasinya Lengkapnya Disini
BACA JUGA:Perbedaan Tansmisi Metik CVT Dan AT, Pecinta Otomotif Wajib Tau
Para komandan kesatuan mulai Kodim, Brigif, Polres, Lanud, menurunkan pasukannya membersihkan Kota Tasikmalaya.
Juga pimpinan BUMN, Perbankan, pengusaha ikut serta membawa personilnya plus logistik berupa cat dan peralatannya.
Tidak berhenti di situ, dilakukan juga edukasi ke sekolah. Wali Kota Drs H Budiman melalui Kadis Pendidikan yang memiliki peran penting dalam edukasi vandalisme ke pelajar.
Sebab faktanya pelaku vandalisme adalah dominan pelajar di tingkat SLTP dan SLTA. Hasilnya efektif, aksi vandalisme menurun drastis di Kota Tasikmalaya.