Bukan Sekadar Permasalahan Asupan, Langkah Pencegahan Stunting Di Kota Tasik Harus Lebih Intens

Bukan Sekadar Permasalahan Asupan, Langkah Pencegahan Stunting Di Kota Tasik Harus Lebih Intens

Langkah Pencegahan Stunting Di Kota Tasik Harus Lebih Intens, Masalah Stunting Bukan Sekedar Asupan, Tapi Pola Hidup Sehat--Nurohman

Bukan Sekadar Permasalahan Asupan, Langkah Pencegahan Stunting Di Kota Tasik Harus Lebih Intens

 

RADAR TASIK TV - Aktivis perempuan dan anak, direktur Taman Jingga, Ipa Zumrotul Falihah, menanggapi naiknya angka stunting di Kota Tasikmalaya.

Ipa menyebut bahwa kenaikan stunting di Kota Tasikmalaya, merupakan kasus baru. Artinya semua ikhtiar dari pemerintah tidak cukup pada penanganan. 

BACA JUGA:GOW Ciamis Dukung Herdiat-Yana Di Pilkada 2024, Menaruh Harapan Untuk Kemajuan Kaum Perempuan

BACA JUGA:DWP Unsil Gelar Seminar Persiapan Masa Tua, Menua Dengan Sehat Dan Produktif

Ipa menjelaskan, yang harus dipikirkan selain penanganan stunting yaitu pencegahan. Hal ini membutuhkan banyak faktor, antara lain sosialisasi ke masyarakat terkait cara berfikir masyarakat untuk hidup sehat, membangun suport sistem yang baik di tengah keluarga dan rumah tangga.

Ipa menyebut peran seorang ayah juga sangat penting dalam penanganan stunting. Masalah stunting bukan hanya sekedar asupan, tapi pola hidup, mencakup sanitasi udara, sanitasi air, kebersihan lingkungan.

Hal ini menjadi pr bersama pemerintah, organisasi masyarakat, lembaga, untuk bisa mengedukasi masyarakat sehingga masyarakat menjadi peduli terhadap kesehatan. 

"Kalau yang saya tahu kemari kasus stunting itu kan kasus baru, dan disana kita bisa mengambil pelajaran bahwasanya semua ikhtiar dari pemerintah itu tidak cukup pada penanganan, penanganan jelas, harus, karna mau gak mau sudah terjadi, tapi yang harus juga dipikirkan dan dilakukan secara masif adalah pencegahan, dan pencegahan ini membutuhkan banyak faktor, termasuk sosialisasi ke masyarakat terkait cara berfikir masyarakat untuk hidup sehat, ujar Ipa 

Dilansir radartasik.com, pada tahun 2024, angka stunting mencapai 11,78 persen, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 10,75 persen.

Sementara itu kepala DPPKBP3A menyampaikan, di tahun 2023 Kota Tasikmlaya mengalami kenaikan prevalensi stunting sebesar 4,7% dari semula 22,4% menjadi 27,1%, kenaikan ini terjadi pula di 17 Kota, Kabupaten di Provinsi Jawa Barat.

Ada 4 kelompok sasaran intervensi pemerintah dalam menangani stunting, antara lain calon pengantin, calon pasangan subur, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, baduta 0-23 bulan dan balita 24-59 bulan.

BACA JUGA:Jelang Muktamar PKB, DPC Tasik Dukung Cak Imin Kembali Jadi Ketua Umum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: