Mahasiswa Unsil Pendidikan Sejarah Menggelar Workshop Literasi Digital: Tingkatkan Kesadaran Dan Tangkal Hoaks
Mahasiswa Unsil Pendidikan Sejarah Menggelar Workshop Literasi Digital: Tingkatkan Kesadaran Dan Tangkal Hoaks--
BACA JUGA:Jalan Santai Ceria NEDUTAS Penuh Nostalgia, Bertabur Ribuan Hadiah Hingga Umroh Gratis
Pendekatan ini mencerminkan prinsip gotong royong, di mana setiap individu memiliki peran dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan sehat.
Workshop ini berlangsung pada Senin (2/12/24) di Ciwaas Depok 1, Tamansari, Kota Tasikmalaya, dan melibatkan peserta dari berbagai kalangan. Lokasi yang dipilih berada di lingkungan yang nyaman dan mudah diakses, sehingga peserta dapat mengikuti acara dengan antusias.
Workshop ini terdiri dari beberapa sesi yang dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam sekaligus pengalaman praktis. Dalam suasana yang hangat dan akrab, peserta terlihat sangat antusias mengikuti rangkaian acara. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa literasi digital adalah kebutuhan yang relevan bagi masyarakat di berbagai tingkatan.
BACA JUGA:KPK Ingatkan ASN Di Ciamis Tidak Tergoda Untuk Korupsi, Diminta Berani Menolak Jika Diajak Korupsi
BACA JUGA:Diduga Korsleting Listrik, Ruangan BK Sekolah Terbakar di Kota Banjar Hangus Terbakar
Ketua Panitia, Selpi Haristin S. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah kecil namun sangat penting untuk menghadapi tantangan era digital. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan akademisi untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan literasi digital.
Selain itu, ia juga berharap bahwa workshop ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima informasi, terutama di era yang penuh dengan kebisingan digital.
Sesi pertama workshop dibuka dengan pemaparan materi oleh Desi Nastiani, seorang mahasiswa yang telah melakukan penelitian terkait literasi digital. Ia menjelaskan tentang definisi hoaks, jenis-jenisnya, dan bagaimana cara mengenalinya.
Desi menggunakan berbagai contoh nyata dari kasus hoaks yang pernah viral di masyarakat, sehingga peserta dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Beberapa ciri khas hoaks yang dijelaskan meliputi penggunaan judul yang sensasional, sumber informasi yang tidak jelas, dan narasi yang cenderung memancing emosi.
Pada sesi kedua, Yosua Eka Putra H. Membahas strategi praktis untuk memverifikasi informasi. Ia memperkenalkan peserta pada berbagai alat pengecekan fakta seperti TurnBackHoax.id dan Google Reverse Image. Selain itu, Yosua juga memberikan tips sederhana, seperti memeriksa ulang informasi yang diterima dengan membandingkannya dari beberapa sumber tepercaya. Materi ini sangat membantu peserta, terutama dalam memahami bahwa tidak semua informasi yang terlihat meyakinkan itu benar.
Workshop ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan pemberian doorprize kepada peserta sebagai bentuk apresiasi. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama, yang menjadi simbol keberhasilan acara ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: