Panjat Pinang: Seru, Lelah, dan Sarat Makna di Hari Kemerdekaan

Panjat Pinang: Seru, Lelah, dan Sarat Makna di Hari Kemerdekaan, Foto Freepik--
RADARTASIKTV.ID - Setiap 17 Agustus, suasana kampung di seluruh penjuru Indonesia selalu dipenuhi tawa, teriakan semangat, dan sorak-sorai warga.
Salah satu yang paling ditunggu tentu saja lomba panjat pinang — sebuah permainan tradisional yang sederhana tapi punya daya tarik luar biasa.
Bagi yang belum pernah ikut, panjat pinang terlihat seperti sekadar memanjat tiang tinggi yang dilumuri pelumas licin untuk meraih hadiah di puncaknya.
BACA JUGA:Inilah 5 Makna Kemerdekaan Republik Indonesia yang Kurang Dipahami Generasi Muda Saat Ini
Padahal, di lapangan, ini adalah “drama” penuh perjuangan.
Peserta biasanya berkelompok, saling bahu-membahu menyusun formasi. Ada yang rela menjadi “pondasi” di bawah, menahan beban rekan-rekannya yang memanjat di atasnya.
Ada pula yang mencoba merangkak pelan-pelan, lalu terpeleset dan terjun bebas kembali ke tanah — disambut gelak tawa penonton.
Hadiah di puncak tiang bisa bermacam-macam: mulai dari peralatan rumah tangga, sepeda, sembako, hingga uang tunai. Tapi bagi banyak peserta, hadiah utama bukan itu — melainkan kebanggaan berhasil menaklukkan tantangan bersama.
Bukan Sekadar Lomba, Tapi Simbol Perjuangan
Meski terlihat sebagai permainan hiburan, panjat pinang sarat dengan makna yang dekat dengan semangat kemerdekaan.
BACA JUGA:Manajemen Talenta, Tempatkan Asn Sesuai Kemampuan, Pelayanan Pada Masyarakat Lebih Maksimal
BACA JUGA:Insiden Bentrok Antar Warga Saat Karnaval Agustusan di Kecamatan Indihiang Berakhir Damai
Tiang licin yang sulit ditaklukkan bisa dianalogikan sebagai tantangan hidup. Hadiah di puncak adalah cita-cita. Untuk mencapainya, dibutuhkan kerja sama, pengorbanan, dan strategi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: