Aksi Hijau dari Kampus Kuning: BEM UNSIL Menebar Aksi Lewat Edukasi Perilaku Ramah Lingkungan Hidup di Sekolah

Aksi Hijau dari Kampus Kuning: BEM UNSIL Menebar Aksi Lewat Edukasi Perilaku Ramah Lingkungan Hidup di Sekolah --
RADARTASIKTV.ID — Di tengah krisis lingkungan yang semakin nyata, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Siliwangi (UNSIL) menunjukkan bahwa perubahan bisa dimulai dari ruang kelas.
Melalui program bertajuk USCARE Edu Relief 2025 dengan tema “Muda Peduli, Bumi Lestari”, Departemen Sosial Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNSIL turun langsung ke SMPN 21 Tasikmalaya, Rabu (30/7/2025), membawa misi penting: menanamkan kepedulian lingkungan kepada generasi muda.
Kegiatan ini bukan sekadar program seremonial, tetapi jawaban konkret atas permasalahan lingkungan yang semakin mendesak.
Minimnya kesadaran terhadap pengelolaan sampah dan tingginya konsumsi plastik sekali pakai menjadi latar belakang utama diselenggarakannya kegiatan ini.
Ketua Pelaksana USCARE Edu Relief menjelaskan bahwa edukasi lingkungan harus ditanamkan sejak dini, agar kebiasaan kecil seperti memilah sampah dan mengurangi plastik dengan cara mengganti kemasan sekali pakai dengan wadah ramah lingkungan seperti tumbler dan kotak makan sendiri bisa menjadi bagian dari budaya sekolah.
BACA JUGA:Puluhan Rumah Warga Di Sodonghilir Terendam Banjir, Tim Gabungan Gerak Cepat Lakukan Evakuasi Korban
“Kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Edu Relief ingin menjadi ruang awal bagi pelajar untuk lebih peduli terhadap bumi yang mereka tinggali,” ujarnya.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh perwakilan BEM UNSIL dan pihak sekolah. Materi yang dibawakan mencakup edukasi tentang perilaku ramah lingkungan bagi pelajar, permasalahan sampah di indonesia khususnya tasikmalaya, konsep zero waste life style dan peran pelajar dalam menjaga lingkungan.
Sesi edukatif ini dikemas secara interaktif melalui permainan dan kuis, membuat siswa lebih mudah menyerap informasi.
Selain berbentuk materi, pada kegiatan ini menerapkan aksi nyata berupa praktek daur ulang sampah plastik yang diolah menjadi kerajinan pop art wajah pahlawan sebagai bentuk kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi media kampanye gaya hidup minim sampah (zero waste) yang digencarkan oleh mahasiswa UNSIL sebagai bagian dari gerakan sosial berkelanjutan.
BACA JUGA:Sosialisasi dan FGD Implementasi Pembelajaran RADEC di SD: Dorong Transformasi Pembelajaran Mendalam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: