Kode Rahasia ACAB 1312: Makna, Sejarah dan Asal Usul Hashtag Kritik yang Viral di Media Sosial Indonesia

Kode Rahasia ACAB 1312: Makna, Sejarah dan Asal Usul Hashtag Kritik yang Viral di Media Sosial Indonesia

Tagar #ACAB dan #1312 kembali viral di media sosial. Ilustrasi AI--

BACA JUGA:Demo DPR 25 Agustus 2025: Rakyat Tuntut Bubarkan DPR, Cabut Tunjangan, Gaji dan Sahkan RUU Aset

BACA JUGA:Tragedi 98 Comeback? 25 Agustus 2025, Demo Besar-Besaran Akan Geruduk Kantor DPR, Berikut Isu yang Diangkat

Pada 2013, slogan ini mendunia lewat gerakan Black Lives Matter di Amerika Serikat yang menentang kekerasan rasial oleh polisi.

Puncaknya terjadi pada 2020, ketika tewasnya George Floyd memicu aksi protes besar-besaran di berbagai negara. ACAB dan 1312 menjadi simbol solidaritas melawan kekerasan aparat.

Kini, pada 2020-an hingga 2025, istilah tersebut juga digunakan di Asia, termasuk Indonesia. Hashtag ACAB dan 1312 ramai muncul setiap kali publik menilai aparat terlalu keras menghadapi demonstran. Media sosial menjadikannya sarana protes yang cepat menembus batas negara.

Konteks Sosial dan Penggunaan di Indonesia

Dalam konteks Indonesia, penggunaan ACAB dan 1312 lebih banyak sebagai ekspresi kekecewaan masyarakat.

Warganet memakainya untuk menyoroti tindakan aparat yang dianggap melampaui batas kewenangan saat menangani aksi protes.

BACA JUGA:Deretan Fakta Fenomenal Dibalik Aksi Demo Bupati Pati, Mulai dari Banjir Donasi Hingga Memakan Korban

BACA JUGA:Fenomena Bendera One Piece Menjelang Hari Kemerdekaan, Simbol Imajinasi atau Isyarat Kritik?

Meski maknanya keras, sebagian besar pemakainya tidak bermaksud mengeneralisasi individu polisi, melainkan menyampaikan kritik terhadap sistem dan kebijakan kepolisian.

Hashtag #ACAB dan #1312 bukan sekadar kata kasar atau angka misterius. Keduanya memiliki sejarah panjang yang berawal dari Inggris, berkembang lewat gerakan punk, hingga menjadi simbol global perlawanan terhadap kekerasan polisi.

Saat dipakai di Indonesia, istilah ini mencerminkan suara publik yang menginginkan aparat lebih humanis dalam menjalankan tugasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: