Menggali Jejak J-Pop Melalui 3 Generasi, Dari Mulai Era 60an Sampai Dekade 2020an
Menggali Jejak J-Pop Melalui 3 Generasi Dari Mulai Era 60an Sampai Dekade 2020an-Ilustrasi-
Memunculkan gelombang baru dalam budaya musik Jepang, bahkan bisa dibilang sebagai pelopor budaya boy grup di Asia.
BACA JUGA:Prosedur Pendaftaran KIP Kuliah 2024, Panduan, Syarat dan Link Daftarnya Lengkap Disini
Di era ini terlahir para bintang besar seperti Momoe Yamaguchi, Kyu Sakamoto, Shizuka Kudo (Onyanko Club) dan Boygrup seperti Shounentai, Hikaru Genji dan SMAP.
2. Era Heisei (1989 - 2019) : Maraknya J-rock, Hip Hop dan Era keemasan Anisong
Generasi kedua J-Pop, yang berlangsung dari tahun 1989 hingga 2019, ditandai dengan dominasi musik rock Jepang atau J-Rock.
Band-band seperti X-Japan, B'z, dan L'Arc~en~Ciel menjadi ikon awal dari era ini, menciptakan lanskap musik rock khas Jepang.
Selain itu, era Heisei juga menyaksikan perkembangan tren musik baru, seperti hip-hop, R&B kontemporer, dan anisong (lagu pembuka dan penutup anime).
BACA JUGA:Rekomendasi Lipstik Terbaik untuk Tampilan Ombre Lips yang Memukau!
Tren ini membawa J-Pop ke tingkat popularitas baru, baik di dalam maupun luar negeri.
Namun sayangnya memasuki dekade 2010an, tren J-pop mulai menurun di kancah internasional, hanya tersisa para penggemar setianya, di sisi lain industri K-pop justru popularitasnya semakin melejit pesat.
3. Era Reiwa (Mei 2019 - Sekarang) : Kebangkitan J-POP oleh seniman muda Jepang Pesatnya Popularitas Musik Digital Native / Musik Doujin
Generasi terbaru J-Pop, yang dimulai pada tahun 2019, menandai kembalinya kejayaan bagi musik J-Pop.
Para seniman muda Jepang, seperti YOASOBI, Eve, dan Ado, membawa warna baru dalam industri musik Jepang dengan merilis karya-karya original mereka melalui platform digital.
Selain itu, di era Reiwa juga ditandai dengan pertumbuhan pesat musik digital native atau musik doujin, yang merupakan hasil karya para seniman indie Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: