Dorong Peningkatan Konten Seni Budaya di Media Lokal, KPID Jawa Barat Lakukan ini....

Dorong Peningkatan Konten Seni Budaya di Media Lokal, KPID Jawa Barat Lakukan ini....

KPID Jawa Barat Gelar Worksop Penyiaran Di Kota Tasikmalaya, Mendorong Peningkatan Konten Seni Budaya Jawa Barat - Hasbi--

RADAR TASIK TV - Bertempat di studio utama Radar TV, KPID Jawa barat menggelar workshop penyiaran dengan tema mendorong peningkatan konten seni budaya Jawa barat, Jumat (26/04/2024) pagi.

Acara ini dihadiri oleh Ketua KPID Jawa Barat, Dr. Adiyana Slamet, Komisioner KPID, Aktifis Budaya Kota Tasikmalaya, Acep Zamzam Noor, perwakilan dari lembaga penyiaran Radio serta perwakilan dari Mahasiswa.

Dalam sambutannya Ketua KPID Jawa Barat, Dr. Adiyana Slamet, S.Ip., M.Si. menyampaikan, seni dan budaya di tahun 2024 ini menjadi salah satu isu prioritas KPID Jawa Barat, KPID Jawa Barat Ingin mengembalikan fungsi penyiaran sebagai duta budaya.

“Kami hanya ingin mengembalikan, secara filosofis ingin mengembalikan Lembaga penyiaran itu untuk apa, salah satunya bahwa Lembaga penyiaran itu sebagai duta budaya, saya meyakini bahwa seni dan budaya ini bisa menjadi filter, salah satunya untuk mengimbangi informasi yang melimpah dari luar sana.” Ujar Adiyana.

“Ada beberapa factor yang dilihat oleh Lembaga penyaran salah satunya amanat undang-undang, kemudian ada, bahwa Lembaga penyiaran ini adalah industri, kadang yang menikmatinya Masyarakat ini malah konten konten yang receh.” tambahnya.

BACA JUGA:KPID Jabar Ajak Lembaga Penyiaran Tangkap Peluang Pemilu 2024

BACA JUGA:Kartini Masa Kini Harus Tangguh Dan Marhamah, Jadi Pahlawan Keluarga Meski Jadi Ibu Rumah Tangga

Dalam pemaparannya, Acep Zamzam Noor selaku seniman serta pegiat seni dan budaya, penyair juga pelukis menyampaikan, Kebudayaan menjadi suatu konten wajib yang sangat penting bagi Radio dan TV, menurutnya konten kebudayaan di radio belum maksimal.

“Kita paham kebudayaan tidak harus 100 persen, yang penting perenungan siapa kita, untuk kesenian radio susah, tapi untuk tv, bisa menjadi media yg efektif untuk mengenalkan seni dan budaya.” Ujar Acep.

“Untuk radio bisa mengenalkan berupa cerita pantun, masyarakat sekarang harus mengenal seni budaya semacam itu, untuk radio cerita pantun dialihkan menjadi dongeng, butuh kerjasama pihak radio dengan pelaku seni, sastra sunda sangat kaya, bisa mengutip menjadi quote-quote sebagai selingan dari siaran lagu-lagu di radio.” Tambah Acep.

Sementaar  itu, Jalu P. Priambodo, S.T. M.T., selaku Komisioner KPID Jawa Barat dalam paparanya menyampaikan, bahwa produk dari luar pada hafal, sedangkan makanan asli indonesia kurang hafal.

“Ini ternyata ada pengaruh budaya yang kuat dari luar, drama korea merupakan produk budaya yang ditayangkan, upaya untuk memasukan budaya, tidak hanya dari tayangan kebudayaan.” Ujar Jalu.

Jalu Menambahkan bahwa dikita juga tidak kalah, bagaimana mempromosikan budaya.

“Salah satunya contoh tayangan si doel anak sekolahan, Tanpa kita sadari kita jadi tau tentang tanjidor dari sinetron si doel anak sekolahan, terus ada laskar pelangi, orang menjadi tahu tentang bangka belitung, dulu vangka belitung yerkenal dengan tambang timah, tapi sekarang dengan laskar pelangi bisa terkenal dengan pariwisatanya.” Tambah Jalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: