Omzet Tembus Rp40 Juta Berkat Usaha Eco Print Batik Dahon, Pengadaan Bahan Baku Masih Jadi Kendala Utama

Omzet Tembus Rp40 Juta Berkat Usaha Eco Print Batik Dahon, Pengadaan Bahan Baku Masih Jadi Kendala Utama--Sukirman
RADARTASIKTV.ID - Elin Herlina, warga Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, mulai merasakan buah manis dari hasil usahanya selama ini. Berawal dari pedagang batik keliling, kini ia memiliki galeri eco print Batik Dahon.
Berbagai hasil karya kreativitas tangan ini dipamerkan dan dijual. Pemasaran masih mengandalkan pasar lokal dengan bekerja sama dengan sejumlah pelaku usaha lainnya.
Eco print Batik Dahon ini berasal dari bahan-bahan alami berupa berbagai jenis daun dan pewarna dari daun. Daun-daunan mudah didapatkan untuk dijadikan bahan pembuatan kain motif batik.
Elin mengaku mendapat dukungan penuh dari Bank Indonesia Tasikmalaya. Dirinya telah diikutsertakan dalam berbagai pameran lokal hingga tingkat nasional.
Usaha yang ditekuninya sejak 2018 lalu ini mulai meraih omzet hingga Rp40 juta per bulan. Elin menyebut kendala yang dihadapi adalah sulitnya mendapatkan bahan baku yang belum tersedia di Pangandaran.
Bahan baku berupa kain khusus harus didapatkan dengan berbelanja hingga ke Yogyakarta.
"Dukungannya kita dari BI. BI sangat support, kita diajak pameran besar, kita diajak fashion show kemarin tahun 2022. Bulan ini sudah 30–40 juta per bulan. Kendala yang dihadapi bahan baku, di Pangandaran tidak ada. Belanja keluar, ke Jogja, itu yang kain," ujarnya.
Elin menambahkan, karyanya telah didaftarkan ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan ia berkomitmen untuk memberikan edukasi bagi generasi muda penerus bangsa.
BACA JUGA:Legenda Persib Hadir di Pelantikan Pengurus KONI Tasikmalaya, Pelaksanaan Pelantikan Dinilai Unik
Simak Berita Selengkapnya dalam Video Berikut :
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: